JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI bidang Industri dan Pembangunan, Dr H Mulyanto meminta Pemerintah pimpinan Prsiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi kerjasama pengelolaan empat kebun raya dengan pihak swasta.
Menurut wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Banten itu, kerjasama ini berpotensi menyimpang dari tujuan utama pendirian kebun raya yaitu pusat konservasi tumbuhan, penelitian, pendidikan, wisata ilmiah dan jasa lingkungan. Tiga fungsi pertama merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan menjadi acuan bersama seluruh kebun raya di dunia.
Karena itu, berbagai kegiatan dan program pengembangan kebun raya Indonesia harus selalu berpegang pada kelima tugas dan fungsi kebun raya yang sekaligus sebagai marwah (harga diri) kebun raya.
Pemerintah harus berpikir masak untuk mengkomersialisasikan kebun raya nasional. Jangan sampai gagasan untuk mendapatkan untung melalui eksploitasi aspek wisata kebun raya malah menuai buntung. Pemerintah harus konsisten menjaga tugas dan fungsi kebun raya untuk konservasi, penelitian dan pendidikan.
“Ini tugas yang berat dan penting karena kita adalah negara di garis Khatulistiwa dengan keragaman hayati Sebagaimana diamanatkan oleh Konstitusi Indonesia, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Menjaga Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dikuasai negara,” tegas Mulyanto.
Dikatakan, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) harus mempertimbangkan masukan dari para ahli, terkait dampak dari komersialisasi kebun raya ini.
“Pemerintah jangan kehabisan ide pengembangan aspek konservasi, riset dan pendidikan kebun raya apalagi dengan mengorbankan visi jangka panjangnya untuk keuntungan jangka pendek yang tidak seberapa,” seru mantan peneliti ini.
Sebelumnya BRIN, melakukan kerjasama pengelolaan empat kebun raya kepada pihak swasta. Dengan kerjasama ini pengelolaan Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, Kebun Raya Bali akan diserahkan ke PT Mitra Natuna Raya (MNR)
Nantinya, MNR memaksimalkan fungsi wisata dan pendidikan kebun raya dengan berbagai atraksi hiburan. MNR juga menyiapkan tur kebun raya malam hari, sebagaimana di Singapura dengan memanfaatkan lumina tenaga laser.
Mulyanto minta BRIN berhati-hati melakukan kerjasama pengelolaan ini. “Jangan sampai aset bangsa yang sudah berusia 2 abad ini rusak hanya karena kepentingan komersil sesaat,” demikian Dr H Mulyanto. (akhir)