Oleh M.Mufti Mubarok
Ketua BELANCON (Bersama Lawan Corona) “Cara nikmat lawan Coro”
CORONA BIANG KEROK
Mohon ijin saya sengaja menyebut Corona-Covid 19 dengan Coro. Untuk lebih jelas, Istilah coro adalah kecoak kecil yang menjijikan.
Pendemi Coro ini mengingatkan kembali pada legenda kuno Joko Tingkir. Kemungkinan besar Virus coro ini adalah rekayasa politik ala Joko Tingkir modern yang ingin menjadi raja dunia. Pencipta coro ini adalah laknatullah semisal dajjal yang dengan sengaja meciptakan senjata biologis.
Dulu Joko Tingkir menciptakan kerusuhan dengan cara membuat kerbau gila yang semua orang tidak bisa menjinakkan, hanya Joko tingkir lah yang mampu menjinakkannya. Hingga pada akhirnya sebab kemampuan tersebut Joko Tingkir menjadi seorang raja. Kini dua Kubu antara CHINA dan AS sedang melakukan perang dagang. Perang dagang yang semula dingin kini menjadi perang panas. Dua Negara adikuasa sama sama memakai pola Joko Tingkir untuk menjadi “hero” dalam upaya menjinakkan coro.
Dapat kita lihat bahwa Negara yang paling siap menghadapi coro ini adalah China. Meskipun sebagai Negara yang pertama kali megalami wabah coro, mereka mampu menahan penyebaran coro ini hanya di Wuhan saja, sementara daerah lain di negaranya tidak terkena wabah ini. Bahkan mereka seolah-olah mampu menyiapkan segala sesuatu termasuk membangun rumah sakit dalam waktu singkat bak legenda roro jongrang. Dan yang lebih hebatnya lagi, saat ini mereka menjadi Negara yang menyediakan dan menjual berbagai kebutuhan untuk menghadapi pandemic coro, tidak terkecuali Indonesia yang meng-IMPOR beberapa alat yang dibutuhkan untuk mengantisipasi dan mengatasi pandemic coro ini. Bahkan dengan cepat pula Negara China sekarang sudah mulai bangkit dari keterpurukan kesehatan dan ekonomi.
Bagaimana dengan Indonesia? Negeri ini telah mendatangkan jutaan obat, masker, APD dan alat test dari China, Negara yang pertama kali menyebarkan coro dimuka bumi ini. Inggris, eropa, serta banyak Negara lainnya dibantu China. Mengapa China lebih siap, Jawabannya tentu menggunakan politik ala joko tingkir.
Gara gara Coro halus yang seperti memedi, tak tampak mata namun sangat sangat mematikan. Meliuk liuk di udara dan menempel dimana mana dan menyebar sangat cepat karena manusia abai.
Coro adalah ulah segelintir manusia yang haus akan kekuasaan dan sengaja di tebar dimana mana sebagai bagian dari perang dagang. Seperti memasuki perang dunia ketiga antara China dan AS.
Coro adalah virus modifikasi dari saudara virus sebelumnya dan modifikasi ini sengaja dikembangkan untuk teror dunia. Gara-gara makhluk coro Sudah hampir satu bulan kita mendekam di rumah. Belum lagi rasa takut dan was was yang terus menyelimuti karena berita TV, dan medsos selalu hadir bak teror. Jumlah penderita yang secara resmi diumumkan terus bertambah setiap harinya hingga sudah hampir 2.600 orang positif coro, mungkin dilapangan lebih banyak lagi yang belum teridentifikasi.
Sampai kapan kita mendekam di rumah. Apakah di rumah lebih aman ?
Rasa bosan dan jenuh mungkin sudah melanda sebagian besar mereka yang dirumah aja, berbagai challenge dan guyonan dibuat untuk menghalau rasa bosan. Banyak Bathin yang mulai berontak akibat tiap hari makan telor dan mie intan, sibuk dengan protokoler cuci tangan, ganti baju, pakai masker, tidak boleh keluar, tidak boleh berkumpul, tidak boleh ketemu mbah, dan banyak tidak boleh lainnya. Akibatnya muncul stress yang dapat menurunkan hormon kebahagiaan bahkan imunitas tubuh. Lama-lama berkurung dirumah bisa seperti singkong sudah akan jadi tape. Sebenarnya, dirumah sekalipun akan tidak aman sebab mungkin saja ada tamu yang datang, delivery order, uang yang dipegagng, dll.
Kalau Nekat keluar rumah?
Meski dilarang keras, masih banyak juga yang terpaksa keluar rumah Karena pekerjaan atau kebutuhan. Yang seperti ini mungkin saja masih dapat kita maklumi, sebab tanpa dia keluar rumah yang dirumah akan mati kelaparan.
namun ada juga mereka yang sengaja keluar rumah hanya untuk menghilangkan kejenuhan, atau karena sudah tidak mampu menahan diri meninggalkan kebiasaan-kebiasaan sebelumnya yang selalu berkumpul dan berkarya dengan cara bersama-sama.
Lantas apakah mereka yang nekat keluar rumah ini pasti akan tertular atau menularkan ? jawabannya memang tidak ada yang bisa menjamin, namun peluang mereka untuk tertular atau bahkan menularkan pastinya akan lebih besar disbanding mereka yang memilih untuk tetap dirumah aja.
Menurut hemat saya tidak perlu terlalu berlebihan, waswada wajib, tapi yang terpenting menata hati akankan kita akan jadi hero atau kita kalah lawan coro. M.Mufti Mubarok (3M)