SITUBONDO,beritalima.com – Ribuan orang memadati alun-alun Kabupaten Situbondo saat mengikuti lomba lari penuh warna (Funtastik Colour Run). Minggu (1/3/2020).
Lomba yang diikuti oleh warga difabel dan non difabel. sehingga nampak tak ada perbedaan antara warga difabel dan non difabel dipelopori oleh Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo, KONI Situbondo dan di dukung oleh The Asia Foundation Program Peduli
“Tanpa perbedaan dan menyatu dakam balutan warna warni, ribuan masyarakat Kabupaten Situbondo baik tua maupun muda ikut meramaikan acara Funtastic Colour Run yang bertema Warna Warni Keceriaan Situbondo Inklusif,”Kata Luluk Ariyantiny Ketua PPDiS.
Acara tersebut juga bertujuan antara lain 1. Membangkitkan kesadarn dan kepedulian masyarakat, pemerintah, lembaga sosial, media, maupun lembaga terkait lainnya terhadap isu disabilitas; 2. Membangun jejaring komunikasi aktif antara disabilitas dengan disabilitas, disabilitas dengan pemerintah, serta disabilitas dengan masyarakat umum; 3. Memberi ruang partisipasi dan pengembangan bakat terutama dibidang olahraga bagi disabilitas; 4. Mengkampanyekan kepada masyarakat luas untuk menghapus stigma dan mengubahnya menjadi kepedulian bagi hak penyandang disabilitas dan ; 5. Menggali Prestasi di Bidang Olahraga.
“Orang dengan disabilitas kerap masih mendapatkan stigma di masyarakat. Banyak orang yang merasa kasihan, menjadikan orang dengan disabilitas sebagai sumber inspirasi, serta menganggap mereka tidak dapat mandiri. Padahal, sudah banyak kaum disabilitas yang mandiri dalam berbagai hal,”Lanjutnya Luluk.
Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto, SH menyatakan, Situbondo sudah mendeklarasikan sebagai kota Inklusif. Hal tersebut tidak hanya sekedar seremonial semata, namun juga disertai dengan berbagai berkomitmen membangun inklusi.
“Contohnya hari ini olahraga, yang berbaur tidak hanya masyarakat situbondo saja, namun masyarakat dari luar kota juga turut hadir,” papar Bupati.
Dukungan Pemkab secara infrastruktur sudah berjalan sejak tahun 2018. Tempat-tempat umum dan pelayanan publik sudah diutamakan, dibangun dan didesain untuk ramah kepada warga difabel.
“Yang terpenting dalam kota inklusi adalah peran nyatanya, peran warga atau anak-anak disabilitas sangat menonjol saat berbaur di masyarakat. Secara natural kelihatan sekali bahwa sudah tidak ada sekat-sekat lagi, bahwa antara difabel dan non difabel sudah bisa melakukan pembaruan yang memadai dalam aspek kehidupan sosial berbangsa dan bernegara,” Rinci orang nomer satu di kabupaten Situbondo.
Bahrul Fuad perwakilan Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan sekaligus aktivis disabilitas, mengaku angkat topi untuk pemerintah kabupaten Situbondo
Yang merupakan kabupaten pertama di Jawa Timur yang mendeklarasikan komitmennya menjadi Kabupaten Inklusif pada tahun 2018.
“Kami sangat apresiasi Komitmen Pemerintah Kabupaten Situbondo terlihat dari berbagai layanan publik yang telah berbenah, seperti kantor-kantor pemerintahan, rumah sakit, bank, masjid, dan berbagai layanan publik lainnya. Selain infrastruktur, petugas dan layanannya pun lebih inklusif dan dapat diakses orang disabilitas,” Tandasnya.
Selain acara lari, masyarakat yang hadir juga diajarkan bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan difabel tuli. Ada pula talkshow yang disampaikan oleh Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan sekaligus aktivis disabilitas.(Joe)