LSM RP dan KJH Bakal Galang Dana
LABUHA, beritalima.com – Miris sungguh nasib yang dialami Fitriani Ode Wandi (13), dikarenakan tak memiliki biaya, Fitri sapaan akrabnya, hanya dirawat seadanya di rumah pamannya, Desa Towakona Kecamatan Bacan Selatan.
Fitri difonis mengalami kebocor jantung, Gadis belia asal Desa Mano Kecamatan Obi Selatan itu, kondisinya semakin memprihatinkan akibat penyakit bawaan yang dideritanya sejak lahir. Ia seharusnya berobat ke Makassar, sayangnya keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya sehingga Fitri harus rela dirawat seadanya di rumah.
Sebelumnya, Fitriani sempat dirawat di RSUD Labuha dua pekan lalu. hanya saja fasilitas di RSUD Labuha belum memadai untuk menangani gangguan jantung atau penyakit jantung, termasuk peralatan pemeriksaan seperti USG khusus Jantung, dokter kemudian merujuk untuk dibawah ke Manado atau Makassar yang telah memiliki fasilitas lengkap dimaksud.
Mendengar fonis dokter kedua orang tua Fitriani kemudian memutuskan merawat Fitriani di rumah Pamannya di Towakona dan saat ini hanya menjalani perawatan seadanya dan bertahan dengan obat yang diberikan pihak RSUD.
Saat ditemui wartawan, di kediamannya desa tuwakona, Ayah Fitriani, La Ode Wandi (45) kepada wartawan, Sabtu (20/5/17) mengaku, ia baru tau penyakit yang dialami anaknya ini sejak satu tahun lalu.
“Sempat sekolah namun karena sering sakit – sakitan, kami rujuk ke RSUD Labuha, kata dokter harus ke Makassar atau Manado, kami tidak punya biaya,” ujarnya dengan mata berkaca.
Ia berharap, ada dermawan yang bersedia menolong pengobatan putri cantiknya itu. “Saya pasrah,” ujarnya menutup wawancara.
Terpisah, spesialis dokter Anak, dr Rivadin, yang menangani Fitriani dikonfirmasi wartawan, membenarkan Kondisi Pasien Fitriani, dikatakan
penyakit yang diderita Fitriani tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui ada kelainan pada jantungnya sejak lahir. Sehingga pihaknya merujuk Untuk di bawa ke Makassar atau Manado.
“Dia menderita penyakit jantung bawaan (BPJ) yakni jantungnya bocor. Tapi untuk memastikan ukurannya itu harus melalui USG khusus. Untuk alat itu yang ada hanya di Rumah Sakit Makassar dan Manado,”jelasnya.
Sementara, atas kondisi yang dialami Fitriani tersebut, LSM Ruang Publik berencana akan melakukan penggalangan dana untuk membantuk pengobatan. Ketua LSM Ruang Publik, Haidar Mahmud mengatakan, pihaknya sedang berupaya menggalang dana. Penggalangan dana ini akan kita lakukan dengan bekerjasama dengan Komunitas Wartawan di Halsel. “Kita prihatin sehingga kita sedang berupaya untuk melakukan penggalan dana guna membantu pengobatan Fitriani. Kita berharap ada donator dan masyarakat dapat membantunya, melalui rekening peduli Fitriani,”tandasnya. (echa/rdy)