SURABAYA, beritalima.com|
Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali membukukan prestasi membanggakan di kancah nasional. Mereka adalah Az Zahra Helmi Putri Rahayu dari Kesehatan Masyarakat, Audrey Louissia Herman dari Kesehatan Masyarakat, dan Willa dari Ekonomi Pembangunan.
Ketiganya sukses meraih juara I National Business Plan Competition (NBPC) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Minggu (2/10/2022).
National Business Plan Competition (NBPC) sendiri merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh HMJ Matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Tahun 2020 ini, kegiatan tersebut mengusung tema Let’s Show the Spirit Through Your Creativity and Innovative Youngpreneur to Improving the Economy Digital Era For SDGs Golden Indonesia 2045.
Kepada UNAIR News pada Rabu (5/10/2022), Az Zahra selaku ketua tim menyampaikan bahwa dalam perlombaan tersebut ia dan timnya menggagas sebuah inovasi bertajuk Visper (Vision Helper), sebuah aplikasi yang memberikan kemudahan bagi para tunanetra untuk mengakses e-commerce secara mandiri.
“Latar belakang munculnya inovasi Visper ini adalah kesenjangan digital yang dialami oleh penyandang tunanetra. Di era modern ini, sebagian besar masyarakat sudah menggunakan e-commerce untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena praktis, harganya lebih terjangkau, dan efisien. Akan tetapi, kelompok minoritas seperti penyandang tunanetra mengalami kendala ketika mengoperasikan e-commerce tersebut,” jelasnya.
“Apalagi, hanya sedikit e-commerce yang ramah penyandang tunanetra dengan menyediakan fitur voice over. Maka dari itu, kami AAW Team berinovasi untuk berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan kesenjangan digital tersebut sekaligus sebagai bentuk inklusivitas tujuan SDGs ke-10, yaitu ‘reduced inequalities’,” tambah Az Zahra.
Selama pengerjaan, perempuan asal Cirebon itu mengaku bahwa ia dan timnya sempat menghadapi kesulitan ketika mengembangkan ide dan menganalisis kebutuhan penyandang tunanetra terhadap e-commerce di era modern ini.
“Hal ini karena kami benar-benar berharap inovasi ini dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam mengurangi kesenjangan digital yang dialami oleh penyandang tunanetra yang mana seringkali kurang diperhatikan oleh masyarakat dan stakeholder yang ada,” ucapnya.
Sebagai penutup, Az Zahra dan tim tidak lupa membagikan kiat sukses mengikuti lomba business plan kepada mahasiswa. Menurut mereka, hal penting yang harus dilakukan adalah giat mengkaji (brainstorming) isu atau permasalahan yang seringkali diabaikan oleh banyak orang, lalu menemukan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Selain itu, penting juga untuk rajin latihan presentasi dan mempersiapkan beberapa kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan oleh para juri sebelum sesi tanya jawab mengingat waktu yang disediakan terbatas sehingga perlu pengaturan waktu yang persisi. (Yul)