SURABAYA, beritalima.com|
Mahasiswa Universitas Airlangga kembali meraih prestasi membanggakan di tingkat nasional. Prestasi tersebut berhasil diraih oleh dua mahasiswa Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia, FIB Unair.
Mahasiswa tersebut adalah Richo Andrianto dan Ilma Arrafi Nafi’a yang berhasil meraih juara pertama dalam lomba esai SEMUT dengan gagasan menciptakan game simulator bernama MORALYN.
Lomba Esai SEMUT (Senyum Mahasiswa UTM) merupakan perlombaan gelaran UKM LDK MKMI, Universitas Trunojoyo Madura pada Minggu (18/6/2023). Lomba tersebut diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia dengan mengangkat tema Krisis Peradaban Islam: Menguak Kemunduran Generasi Islam.
Pendidikan Karakter Melalui Game
Richo selaku perwakilan tim mengungkapkan bahwa MORALYN merupakan game simulator untuk pembentukan karakter muslim yang dirancang berdasarkan Surat Al-Ahzab Ayat 21. Richo menyatakan bahwa melalui game simulator ini nilai pendidikan karakter yang ingin dicapai terdiri dari tiga hal yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral.
“Kami mengusung ide aplikasi simulator game anak dengan tampilan animasi 2D yang memukau anak untuk bermain serta terdapat fitur doa yang dapat membantu anak dalam menghafal doa-doa keseharian seperti doa sebelum makan, sebelum tidur, dan lain-lain,” jelasnya.
Richo mengatakan bahwa ide tersebut bertujuan untuk mengatasi degradasi karakter seorang muslim di tengah perkembangan teknologi. Oleh karena itu, Surat Al-Ahzab menjadi landasan dalam membuat inovasi sebab pada ayat tersebut. Isinya menegaskan bahwa umat Islam harus meneladani akhlak dan sifat rasul dalam berbagai aspek kehidupan.
“Harapannya topik yang kami angkat dapat meningkatkan pondasi iman yang kokoh dan kuat mengenai khazanah keislaman melalui berbagai fitur dan menekankan karakter anak dalam menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah,” jelasnya.
Dalam mengerjakan esainya, Richo sempat mengalami kendala dalam membagi waktu. Ia mengaku sempat kesulitan mengerjakan esai bersamaan dengan ujian akhir semester dan menyiapkan seminar proposal. Tetapi dengan menerapkan manajemen waktu yang baik, ia berhasil menyelesaikan esainya dan berhasil mendapatkan juara pertama.
“Mengerjakan esai ditengah ujian akhir semester dan mengerjakan seminar proposal menjadi tantangan bagi kami, sebab tidak hanya menulis esai lalu dikumpulkan saja, akan tetapi kita juga membuat video presentasi untuk dikumpulkan,” terangnya.
Menurut Richo, penguatan pendidikan karakter sangat anak-anak butuhkan untuk membentuk karakter yang sesuai dengan ajaran Islam. Dengan karyanya ini, Richo berharap bisa bermanfaat dalam pengembangan karakter anak muslim.
“Harapan saya semoga banyak yang sadar mengenai perkembangan karakter seorang anak muslim sebab dengan adanya perkembangan internet akan membuat karakter anak juga berubah. Sehingga kita selaku generasi muda mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman dan mencari solusi,” ungkapnya. (Yul)