Gagas Smartwatch Solusi Kecemasan, Mahasiswa UNAIR Raih Juara I Esai Nasional

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com|
Universitas Airlangga tak henti-hentinya lahirkan mahasiswa berprestasi. Kali ini, prestasi tersebut datang dari Muhammad Fachrizal Hamdani, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2020. Ia berhasil meraih gelar juara I nasional dalam gelaran Kompetisi Esai IPSY Fair 2022, yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UNAIR pada Sabtu, (5/11/2022).

Dalam kompetisi tersebut, Fachrizal, sapaan akrabnya, mengangkat gagasan sebuah inovasi bernama ISLIFE atau Islamic Life. ISLIFE, paparnya, merupakan sebuah alat untuk memberikan ketenangan bagi mahasiswa yang sering mengalami kecemasan. Gagasan itu ia angkat dengan berbasiskan nilai-nilai islami, sesuai dengan tema kompetisi, yaitu How to Prevent Anxiety and Fear of Missing Out in Gen Z from Spiritual Perspectives.

“Jadi, ISLIFE atau Islamic Life merupakan alat untuk menenangkan para mahasiswa yang sering mengalami kecemasan. Di sini saya menggunakan nilai-nilai Islam dalam memberikan aspek ketenangan dalam ISLIFE tersebut,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tercetusnya gagasan itu dilatarbelakangi oleh keprihatinannya terhadap tingginya angka kecemasan pada mahasiswa. Di sisi lain, ia juga ingin meningkatkan kembali nilai-nilai Islami sebagai pedoman hidup dan pemberi ketenangan bagi umat Islam.

“Ketenangan tersebut sumbernya dari Islam sebagai pedoman hidup. Jadi, gagasan saya ini pada dasarnya berawal dari pengamatan saya pada para mahasiswa yang sering mengalami kecemasan di ranah akademik. Dari situ saya terpantik untuk lebih peduli dan ingin menangani permasalahan tersebut,” ujarnya.

Gagasan ISLIFE yang ia cetuskan itu juga mengimplementasikan sistem IoT (Internet of Things) dan AI (Artificial Intelligent), dengan bentuk berupa smartwatch atau jam pintar. Tak lupa, ia juga menguraikan beberapa fitur yang ada dalam smartwatch inovasinya tersebut.

“Jadi ISLIFE ini saya modelkan berupa smartwatch dengan dua sistem, yaitu IoT dan Articial Intelligence. Dua sistem itu saya integrasikan dengan nilai-nilai Islam. Implementasinya pada empat fitur, yaitu Live Anxiety Detection, Recitation Qur’an, Dzikir Time, dan Mental Health Test,” ungkap Fachrizal.

Dengan diraihnya gelar juara itu, Fachrizal berharap bahwa gagasannya tidak hanya terbatas pada karya tulisan saja. Lebih dari itu, ia berharap inovasi ISLIFE yang ia hadirkan tersebut dapat direalisasikan dengan segera.

“Tentu harapan saya gagasan ini dapat terealisasikan, mengingat banyak mahasiswa yang sering mengalami kecemasan,” pungkasnya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait