Jombang | beritalima.com – Seperti yang diungkapkan Ahli Pers Dewan Pers Kamsul Hasan beberapa bulan lalu mengenai kualitas wartawan yang dilansir askara.co, Minggu 22 Januari 2022, masih rendah peoduk jurnalistiknya meskipun sudah mengikuti Uji Kompetenai Wartawan dibanding wartawan yang belum mengikuti UKW tapi produk jurnalistiknya bener bener berkualitas.
Sampai saat ini berdasarkan pantauan beritalima.com, produk jurnalistik masih terlihat asal tayang tidak memikirkan kualitas penayangan yang sesungguhnya apakah bener bener sudah sesuai standar jurnalistik atau belum.
Kepekaan terhadap dunia jurnalistik di lapangan, masih banyak wartawan tidak peduli terhadap fenomena yang terjadi terutama mengenai kekerasan yang dialami wartawan. Aliansi Jurnalis Independen pun turut merilis jumlah kekerasan terhadap wartawan bahkan Yayasan TIFA juga mengungkapkan data data kekerasan yang dialami jurnalis.
Praktek jurnalistik sekarang tidak seperti dulu harus turun ke lapangan namun sekarang ini wartawan dalam menghimpun data tidak harus ke lapangan, bisa merespon berita yang sudah tersebar di medsos dan tidak ada masalah menulis berita berdasarkan tanggapan netizen.
Namun berbeda dengan orang yang mengatasnamakan wartawan tapi tidak mengerti praktek jurnalistik dalam menghimpun data malah menuding yontek ketika wartawan ini ingin melihat sampai seberapa jauh tanggapan wartawan yang tergabung dalam grup terhadap kekerasan wartawan yang dibahas Forum Konsultasi Nasional, Rabu (17/5/2023) di Hotel Ashley, Jakarta.
Kalimat nyontek dilontarkan langsung bernama Djoko Usodo biasa dipanggil Dodok selaku Pimred Time Of Java. Namun ketika ditanya di akun WA tidak liner malah melebar ke yang lain.
Reporter : Dedy Mulyadi