MOJOKERTO,Beritalima.com— Galeri Soekarno Kecil resmi diresmikan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Si., dalam sebuah seremoni yang berlangsung di SDN Purwotenggah, Kota Mojokerto pada Selasa (10/6).
Peresmian ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Mojokerto yang ke 107 tahun 2025, Bulan Bung Karno, dan Hari Kesaktian Pancasila.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Anggota Komisi VII DPR RI Banyu Biru Djarot, Danrem 082/CPYJ Mojokerto Kolonel Inf Batara Alex Bulo, Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf Rully Noriza, S.I.P., M.I.P., serta Wali Kota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, S.E., yang juga memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto, yang akrab disapa Ning Ita, mengucapkan selamat datang kepada Menteri Fadli Zon dan seluruh jajaran yang hadir di Bumi Majapahit. Ia mengungkapkan rasa syukur atas peresmian galeri yang telah melalui proses perencanaan dan pembangunan selama beberapa tahun.
“Galeri Soekarno Kecil ini kami harapkan menjadi jendela sejarah, membuka kembali lembaran masa kecil Bung Karno, Sang Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia, yang pernah menghabiskan masa kecilnya kurang lebih selama 8,5 tahun di Kota Mojokerto,” ujar Ning Ita.
Ia menambahkan bahwa Mojokerto dan wilayah sekitarnya merupakan bagian penting dari peradaban Majapahit. Kehadiran galeri ini diharapkan menjadi penguat identitas dan kebanggaan masyarakat, sekaligus destinasi wisata edukatif bagi generasi muda.
“Kami ingin Galeri Soekarno Kecil ini menjadi ruang edukasi yang hidup, tempat belajar bagi anak-anak, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Di sini mereka bisa memahami jati diri bangsa, mengenal tokoh-tokoh besar, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air dan patriotisme,” lanjutnya.
Dengan diresmikannya Galeri Soekarno Kecil, diharapkan nilai-nilai perjuangan, nasionalisme, dan semangat kebangsaan Bung Karno dapat terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang.
“Dari kota kecil ini lahir tokoh besar yang mengubah wajah dunia. Mari kita rawat ingatan sejarah ini agar terus menginspirasi anak-anak bangsa,” tutup Wali Kota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, S.E.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mengapresiasi inisiatif pembangunan galeri ini sebagai bagian penting dari pelestarian sejarah bangsa.
“Pertama, kita perlu ingat bahwa Mojokerto, baik Kota maupun Kabupaten, merupakan wilayah dari Kerajaan Majapahit, kerajaan yang sangat besar dan selalu kita banggakan. Majapahit menjadi fondasi kebesaran Nusantara, dengan wilayah kekuasaan yang melampaui batas negara kita hari ini, serta pencapaian peradaban yang sangat tinggi,” ungkap Fadli Zon.
Lebih lanjut, Fadli Zon menyoroti pentingnya peran Kota Mojokerto dalam perjalanan hidup Bung Karno.
“Mojokerto adalah kota tempat Bung Karno menghabiskan masa kecilnya, hampir sembilan tahun. Masa kecil adalah masa formatif, masa pembentukan karakter, pikiran, dan kepercayaan. Di Mojokerto inilah Bung Karno mendapatkan ekosistem yang membentuk karakter dan pikirannya, yang kelak menjadikannya proklamator dan pemimpin besar bangsa kita,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pelestarian narasi sejarah bangsa, terutama di era globalisasi.
“Sejarah memberi kita jati diri dan identitas. Tanpa pemahaman sejarah yang baik, kita akan kehilangan koordinat di tengah derasnya arus informasi saat ini. Upaya seperti Galeri Soekarno Kecil ini sangat penting untuk memperkuat memori kolektif bangsa kita,” lanjutnya.
Fadli Zon menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan panjang yang harus selalu diingat.
“Kemerdekaan kita diperjuangkan, bukan hadiah dari penjajah. Perjalanan para tokoh bangsa, termasuk Bung Karno, harus terus kita ceritakan dan wariskan, agar generasi muda memahami bahwa bangsa ini lahir melalui perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan,” tegasnya.
Turut hadir pula perwakilan dari jaringan Jaket Soekarno — Jaringan Kabupaten/Kota Tapak Sejarah Soekarno — yang terdiri dari 22 kabupaten/kota di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat sinergi pelestarian warisan sejarah Bung Karno.
Acara peresmian juga dihadiri oleh perwakilan dari Museum Gubuk Wayang, unsur Forkopimda Kota Mojokerto, Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur, Dewan Kebudayaan Daerah Kota Mojokerto, pimpinan organisasi profesi pendidikan, asosiasi industri, kalangan akademisi, seniman, budayawan, serta tokoh masyarakat.(ADV/Kar/Kom)

