BONDOWOSO, beritalima.com – Beberapa Desa di Bondowoso mulai melakukan berbagai terobosan untuk melakukan pengembangan terhadap beberapa potensi yang ada di Desa, baik itu dari sektor Pariwisata, UMKM dan juga kerajinan masyarakat.
Demi terwujudnya kemandirian ekonomi di Desa serta bisa mengembangkan potensi yang ada. Sebanyak 3 Kepala di Bondowoso melakukan studi banding ke Universitas Negeri Jember (UNEJ) untuk belajar bagaimana cara mengambangkan potensi desa sehingga bisa dikelola dengan baik dan benar.
Menurut Sulaedi Kepala Desa Glingseran kecamatan Wringin, pihaknya sudah sering kali berkunjung ke Unej untuk belajar tatacara mengelola Desa dengan baik dan benar sehingga bisa menjadi Desa yang mandiri secara ekonomi kedepannya.
“Kami datang kesini untuk belajar mengembangkan ataupun mengelola potensi yang ada di Desa kami. Sehingga diharapkan dengan pengelolaan yang benar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa kami tercinta,” ungkapnya saat dihubungi awak media Senin (11/03).
Lanjut Kang Damar panggilan akrabnya, pihaknya yang ditemani beberapa kepala Desa lainnya terus berupaya untuk mengembangkan apa yang ada di Desa. Salahsatunya sektor pariwisata yang saat ini menjadi andalan Wisata Desa yaitu ‘Taman Renggenis’.
Kami berupaya bagaimana tempat wisata desa yang ada di Bondowoso terus bergeliat, terus berkembang pesat dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung. Dampaknya bisa ada perputaran ekonomi di Desa.
“Contoh ‘Wisata Taman Renggenis’ kami belajar agar tempat wisata tersebut tetap digandrungi para wisatawan untuk berkunjung. Maka kami harus mengembangkan itu dengan memberikan wahana baru, sehingga wisatawan tidak jenuh dan berkeinginan untuk kembali lagi,” tuturnya.
Sementara itu Hermanto Rohman Kordinator Lembaga Pusat Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) UNEJ menyampaikan bahwa dalam pengembangan wisata itu yang utama dibutuhkan inisiasi dan komitmen desa. Dengan wisata akan bisa membangun branding desa.
“namun itu tidak cukup dan harus juga dibarengi dengan efek peningkatan ekonomi masyarakat seiring tumbuhnya kunjungan masyarakat menikmati wisata desa. Hal itu bisa ditingkatkan dengan menggerak wirausaha masayarakat desa,” terangnya.
Menurutnya konsep wisata yang ideal didesa adalah tidak hanya terjebak pada pengembangan satu destinasi saja, namun lingkungan desa harus menjadi satu paket bahwa sekian potensi yang ada didalamnya di kemas untuk bisa menjadi potensi yang memiliki nilai untuk bisa dinikmati oleh para pengunjung wisata.
“Dalam pengembangannya Desa itu jangan tanggung-tanggung harus betul-betul dikemas sedemikian rupa. Sehingga wisata tersebut sangat layak untuk dijual, kalau wisata Desa itu hanya itu-itu saja, maka lambat-laun akan mati suri. Makanya kami sarankan dan terus dilakukan pendapingan oleh UNEJ untuk mengembangkan segala potensi yang ada di Desa. Sampai nantinya Desa itu mandiri dalam mengelola potensi yang ada,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, kunjungan 3 Kepala Desa tersebut diantaranya M Holil Kades Sumbermalang kecamatan Wringin, Kusno Kades Sogeen Kecamatan Pakuniran Probolinggo. Ketiganya ditemui langsung, Anwar Sekretaris LP2M UNEJ yang didampingi oleh Ali Badruddin selaku Kordinator Pusat Program KKN UNEJ dan Hermanto Rohman Kordinator Pusat Pemberdayaan Masyarakat LP2M UNEJ. (*/Rois)