Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo meminta, agar area Car Free Day diperbanyak. Tujuannya adalah untuk menggalakkan dan menggerakkan masyarakat untuk mencintai olahraga ditengah kurangnya lahan olahraga untuk masyarakat.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima Kunjungan Kerja Deputi Bidang Pembudayaan Olagraga Kemenpora RI R. Isnanta di Ruang Kerja Pahlawan, Kamis (18/8).
Pakde Karwo sapaan akrab dari Gubernur Soekarwo menyebut, bahwa Car Free Day merupakan cara paling efektif di dalam memasyarakatkan olahraga. Semua lapisan dan elemen masyarakat berkumpul melakukan kegiatan olahraga hingga gelaran kesenian. “Kami mengusulkan agar Car Free Day dapat digunakkan sebagai sarana untuk mendukung Gerakan Ayo Olahraga yang akan digaungkan oleh Kemenpora,” ungkapnya.
Ia berpendapat, bahwa Car Free Day telah dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota di Jatim bahkan di Indonesia. Car Free Day selama ini juga telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berolahraga. Jika Kemenpora ingin mensosialisasikan programnya ‘Gerakan Ayo Olahraga’ maka, Car Free Day merupakan tempat yang tepat.
Dicontohkannya, Car Free Day di Kota Surabaya berlangsung mulai pukul 06.00-10.00. Semua kendaraan tidak boleh melintas dan dialihkan ke jalur lain. Efeknya, banyak masyarakat menikmati manfaat dari jalan yang ditutup.
“Car Free Day mempertemukan masyarakat dari berbagai elemen. Ada yang mengisi kegiatan tersebut dengan melakukan senam, berolahraga, kuliner, bahkan ada yang melakukan aktifitas bisnis hingga berkreasi seni,” urai Pakde Karwo mencontohkan.
Pakde Karwo mengusulkan, bahwa ‘Gerakan Ayo Olahraga’ yang akan di lakukan pada Haornas mendatang harus mengajak masyarakat untuk gemar berolahraga. “Saya usul, nantinya Car Free Day bisa menjadi tempat sosialisasi paling bagus sebelum Puncak Peringatan Haornas pada Bulan September besok. Jika perlu, Kemenpora dapat mengirim surat ke bupati/walikota agar luas area Car Free Day diperbanyak dan diperlebar untuk kegiatan olahraga,” tegasnya.
Ia meyakini, jika sosialisasi dilakukan oleh Kemenpora untuk menggerakkan mayarakat untuk berolahraga melalui Car Free Day akan memberikan efek secara langsung kepada masyarakat. “Pada Car Free Day nanti, berbagai potensi bisa dimaksimalkan sekaligus melakukan promosi dan sosialisasi kegiatan keolahragaan. Car Free Day merupakan bentuk sosialiasi efektif dan tepat sasaran,” ujarnya.
Sependapat, dengan Gubernur Soekarwo, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora R.Isnanta mengaku bahwa konsep Car Free Day merupakan ide dan gagasan positif yang akan disampaikan kepada Menpora. “Kami ingin, Jatim menjadi awal gerakan ini, sekaligus ikon di mulainya ‘Gerakan Ayo Olahraga’ di Indonesia. Kami rencanakan, gerakan ini akan dilakukan oleh Presiden RI di Sidoarjo,” teganya.
Ia menjelaskan, ada beberapa kegiatan sebelum puncak Haornas akan ada rangkaian pertadingan sepakbola dari U-12, U-14, U-16 hingga mahasiswa dan final di Stadion Sidoarjo. Pesan dari Haornas menurutnya yakni ajakan kepada rakyat Indonesia berolahraga sehingga sehat dan produktif.
Isnanta berharap, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dapat mendukung seluruh rangkaian kegiatan Haornas. Butuh peran serta semua pihak di dalam menyukseskan kegiatan tersebut. “Dalam Audiensi tadi, kami meminta dukungan Pak Gubernur terkait mobilisasi massa, keamanan hingga kesuksesan acara tersebut,” pungkasnya.
Kedatangan Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI tersebut, terkait persiapan Puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang akan dilaksanakan pada 9 September 2016 di Gelora Delta Sidoajo sekaligus akan di kampanyekan ‘Gerakan Ayo Olahraga’ oleh Kemenpora. (**).