BANDA ACEH, Beritalima.com – Para mantan kombatan GAM Independen yang tergabung dalam Front Gerakan Marwah Aceh (FGMA) melakukan deklarasi dukungan kepada pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin. Selain itu, GAM Independen juga menyerukan Pilpres, Pileg damai dan anti fitnah. Juga menolak kedatangan Capres Prabowo di Aceh.
Hal tersebut disampaikan Tgk. Sufainy Usman Syekhy selaku Ketua FGMA sekaligus Pimpinan GAM Independen saat konferensi pers di Lampineung Kupi Jln. Panglima Nyak Makam Lambuk Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Minggu (24/12/2018) sekira pukul 11.00 WIB.
Hadir juga dalam acara tersebut sekitar 70 orang, diantaranya Sekjen FGMA Tgk. Jafaruddi, Tgk. Ali Maulana, Tgk. Zulkarnaen, Tgk. Azhar alias Raja Uleu, Ayah Ni dan sejumlah jurnalis media cetak, TV dan online.
Adapun beberapa hal terkait deklarasi dukungan tersebut, Tgk. Sufaini Usman Syekhy mengungkapkan para pendiri- pendiri FGMA yang telah berusaha memajukan FGMA ada yang masuk dalam jalur politik dan ada yang tidak, meski demikian GAM Independen/Oposisi harus menentukan arah dukungan kepada Calon Presiden Ir. Joko Widodo.
“Hari ini yang perlu kita sampaikan terpenting adalah kita bahas tentang persoalan Aceh lebih lanjut. Karena konsep Aceh yang dilakukan oleh GAM Independen ini perlu kita jelaskan adalah persoalan pilpres. Apapun permasalahannya, kita harus ambil sikap dan peran. Semoga kita bisa mengantisipasi dan menolak calon Presiden Indonesia yang ada garis hitam, karena sama dengan telah membangkitkan kita pada masa orde baru,” ujar Syekhy.
Menurutnya, Pilpres ini harus dihadapi oleh orang Aceh dan kita semua untuk bersama ikut mendukung Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin. Yang perlu lagi hari ini kita sampaikan, telah terjadi kekacauan pikiran yang dilakukan oleh orang- orang yang tidak bertanggungjawab dengan mengadu ulama-ulama, mengadu kombatan-kombatan dan banyak fitnah. Ini yang perlu kita luruskan dan kita imbau kepada ulama Aceh agar menjauhkan fitnah di dalam masyarakat. Maka apa yang diisukan hari ini tentang PKI, itu merupakan salah satu politik lawan untuk menghancurkan salah satu calon presiden.
“Di Aceh, alhamdulillah masih ada ulama-ulama yang belum pernah terjebak ke hal-hal yang diisukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Prabowo tidak kita tutup-tutupi namun ada sejarah hitam di Aceh yang dilakukannya dimana Prabowo adalah orang yang membuat konflik di Aceh. Itu merupakan perintah dari mertuanya (Soeharto) untuk membuat konflik antara TNA dengan TNI, konflik antara TNA dengan Polisi yang akhirnya apa yang terjadi akibat kebijakan tersebut menimbulkan perpecahan dan konflik di Aceh,” bebernya.
Syekhy menegaskan, sosok Prabowo tidak akan diterima di Aceh untuk menjadi pemimpin di bangsa ini. Menurutnya, Prabowo tidak layak karena sangat menyakitkan ketika pernah ada kebijakan untuk menghancurkan bangsa Aceh.
“Sosok Prabowo tidak ada nilai dan ini harus kita sampaikan kepada masyarakat jangan sampai memilih Prabowo karena Prabowo sudah pernah gagal 3 kali dan tidak perlu dipilih lagi,” tegasnya.
Yang terakhir, Syekhy mengajak mari kita satukan suara kita semua untuk tidak memilih Prabowo karena ada inisiatif untuk mengembalikan orde baru. Karena sangat berbahaya ketika orde baru berkuasa selama 30 tahun, apa yang dilakukan oleh orde baru jangan sampai terjadi lagi di bangsa ini.
“Hari ini kita satu suara untuk menggerakkan sejuta rakyat untuk menolak dukungan terhadap Capres Prabowo dan ini akan segera dibentuk. Semoga seluruh GAM Independen tidak lagi mendengarkan ‘Mantan Panglima’ yang memilih Prabowo. Ketika kita dikomandoi oleh panglima, kita patuh dan tidak bermusuhan, tetapi ketika kita disuruh memilih Prabowo kita haramkan,” demikian tandas Tgk. Syekhy.
Di akhir konferensi pers, Tgk Sufaini Usman Syekhy membacakan Pernyataan Sikap Front Gerakan Marwah Aceh (FGMA), sebagai berikut:
- Kami menolak keras isu hoax menjelang tahapan Pilpres 2019.
-
Kami meminta Polda Aceh dan jajarannya untuk menindak tegas kepada penyebar hoax.
-
Kami meminta semua pihak terus menjaga dan merawat perdamaian Aceh yang abadi, tanpa noda.
-
Kami mengajak seluruh Bangsa Aceh untuk menggunakan hak pilihnya, tidak golput serta tidak memboikot Pemilu 2019 karena tidak berguna untuk perjuangan Aceh.
-
Kami atas nama seluruh kombatan GAM Independen dan seluruh rakyat Aceh non partai, dan non pemerintah, mengajak untuk mendukung dan memenangkan pasangan Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
-
Kami eks kombatan GAM Independen menolak mendukung Prabowo di Aceh, karena dia capres pelanggaran HAM berat selama konflik di Aceh.
Selanjutnya, Ketua Front Gerakan Marwah Atjeh menegaskan kembali komitmennya untuk mengerahkan sejuta anggota GAM Independen dan masyarakat untuk mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. [Ar]