Caption:
Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development (RICD) menyambut kedatangan delegasi
Leiden University Marrik Bellen
SURABAYA, beritalima.com|
Universitas Airlangga (UNAIR) semakin melebarkan sayapnya dalam hal kolaborasi. Baik kolaborasi antar institusi dalam maupun luar negeri. Salah satu institusi perguruan tinggi yang memiliki hubungan baik dengan Unair ialah Leiden University yang terletak di Belanda.
Dalam hal ini pada September 2022, rektor Unair telah melakukan kunjungan ke Leiden University guna membahas potensi kerja sama yang akan dilakukan. Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development (RICD) menerangkan bahwa kunjungan yang dilakukan tersebut membidik berbagai potensi untuk terjalinnya kolaborasi.
Hubungan baik yang terjalin antara Leiden University dan Unair nantinya akan menghasilkan projek besar berupa Airlangga Institute for Indian Ocean Crossroad.
“Saat mengunjungi Leiden University, rektor Unair telah berdiskusi dengan International Institute for Asian Studies (IIAS) di sana mengenai pendirian pusat studi Asia di Unair,” ungkap Prof Nyoman.
Nantinya pusat studi ini tidak hanya berfokus pada studi sosial atau politik saja melainkan berbagai macam disiplin ilmu.
“Pusat studi ini juga akan melibatkan multidisiplin ilmu,” terang Prof Nyoman.
Pada awal pendiriannya, pusat studi ini akan menjalankan aksinya dengan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
“Kami akan memulai pusat studi ini dengan 4 rumpun ilmu tapi kedepannya hal ini akan bertambah rumpun ilmu lagi. Di masa depan kami ingin pusat studi ini menjadi pengembangan ilmu multidisiplin,” terangnya.
Leiden University menanggapi dengan baik akan hal ini. Terbukti saat Leiden University mengirim utusannya Marrik Bellen untuk melakukan diskusi di Unair pada Senin (6/3/2023).
Tak sampai disini saja, pimpinan Leiden University beserta 24 delegasinya akan mengunjungi Indonesia pada Mei 2023. Delegasi ini terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang ada di Leiden University.
“Kunjungan ke Indonesia sudah terencana sejak lama namun tertunda karena Covid-19. Nantinya kunjungan pertama akan dilakukan ke Unair,” ungkap Marrik.
Prof Nyoman percaya bahwa kerjasama yang dilakukan akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
“Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada penelitian akademik. Selain itu secara optimal bisa bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (Yul)