MALANG, beritalima.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur tak henti berinovasi serta terus menjalin kerjasama dengan lintas sektor untuk memajukan dan meningkatkan kualitas UMKM Jatim.
Terbaru, hari ini, Selasa (12/4), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Kampus UMKM Shopee Malang di UPT Pelatihan Dinkop dan UMKM Jatim.
Kerjasama antara Pemprov Jatim dengan Shopee Indonesia ini sengaja dilakukan guna memfasilitasi pelatihan dan pendampingan para pelaku UMKM di Jatim. Dimana kampus ini berperan sebagai fasilitator pelatihan yang memiliki peran signifikan pada upaya digitalisasi UMKM dengan harapan UMKM Jatim naik kelas
“Ini jadi semangat baru bagi UMKM Jatim naik kelas lewat ekosistem digital. Begitu pula juga dengan mengimplementasi tagline Optimis Jatim Bangkit dan Tema G20 Recover Together Recover Stronger,” ungkap Gubernur Khofifah.
Di era saat ini, menurut Khofifah, ada dua hal yang menjadi penting yaitu digitalisasi UMKM dan literasi digital UMKM. Karena menurutnya kedua hal tersebut menjadi penyiapan dalam mendukung upaya peningkatan kualitas sekaligus perluasan jejaring pasar UMKM di Jatim.
Kota Malang sendiri sengaja dipilih untuk program ini lantaran jumlah start up digital terbanyak di Jatim ada di Kota Malang. Dan saat ini Pemprov Jatim fokus dalam menyiapkan UMKM yang bisa bergerak dengan maksimalisasi seluruh ekosistem digital.
“Saya berharap sinergitas ini akan diikuti oleh semangat Bupati/Walikota se Jatim untuk mengirim peminat program ini mengingat shopee menyediakan program ini secara gratis untuk masa pelatihan tiga bulan ,” ucapnya.
Untuk diketahui, saat ini total ada 8 Kampus UMKM Shopee sudah hadir dan berjalan. Khusus di Kota Malang, Kampus Shopee bersama UPT Pelatihan Dinkop Jatim telah memfasilitasi 200 pelaku usaha sekitar yang belum memiliki NIB.
Kampus UMKM Shopee menyediakan fasilitas edukasi kelas-kelas baik offline maupun online bagi pelaku UMKM lokal. Serta memberikan fasilitas pendamping bisnis dari Tim Customer Service Shopee, Trainer Shopee bahkan hingga Tim Ekspor Shopee. Tak lupa, Shopee juga menjanjikan perluasan koneksi dengan hadirnya kampus ini. Menariknya, seluruh fasilitas yang disediakan ini tidak dipungut biaya (gratis).
Pelaku UMKM yang tertarik bergabung dengan program ini hanya perlu mengisi formulir pendaftaran yang bisa didapatkan secara online maupun offline dengan datang langsung ke lokasi Kampus UMKM Shopee. Namun, perlu diperhatikan adalah jika mendaftar pastikan telah memiliki akun penjual shopee yang telah aktif.
Mengamati produk UMKM di beberapa daerah di Jatim, Khofifah mengatakan bahwa banyak ditemukan produk unik dan memiliki value, namun belum percaya diri untuk memiliki brand sendiri atas produknya. Sehingga, lanjutnya inisiasi melalui communal branding menjadi salah satu solusi.
“Padahal kekuatan produknya luar biasa dahsyat, saya temukan itu di Ngawi, produknya ukiran akar jati. Saya rasa format konsultasi one – o – one dan pemecahan permasalahan yang disediakan oleh Kampus ini akan menginjeksi semangat para pelaku UMKM di Jawa Timur,” tutur Khofifah.
“Bahkan saya membayangkan jika saya kumpulkan dari Desa Devisa yang statusnya communal branding, maka akan ada lompatan hebat dalam digitalisasi UMKM,” imbuhnya.
Dengan memiliki 9,7 juta UMKM, optimisme membangun Jatim sebagai marketer sehebat-hebatnya juga diiringi oleh fasilitas yang disediakan oleh Kampus UMKM Shopee diharapkan Khofifah mampu memberikan referensi bagi para pelaku UMKM agar bisa memasarkan produknya melalui gambar yang look nice .
“Maka fasilitas studio foto dan live streaming menjadi hal yang penting dalam pemasaran. Karena jika salah memotret, barang yang bagus bisa nampak tidak menarik,” ujarnya.
Di sisi lain, Kampus UMKM Shopee di Malang ini, tambah Khofifah juga mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia yang diwujudkan oleh Pemerintah Pusat dengan digelontorkannya dana sebanyak Rp 400 triliun harus dibelanjakan produk dalam negeri dan UMKM.
Dimana pemda seluruh Indonesia memiliki kewajiban menyalurkan Rp 200 triliun dalam APBD nya untuk belanja produk dalam negeri. Sedangkan untuk pemda se Jatim, ditargetkan belanja produk dalam negeri mencapai Rp 26,8 triliun.
Dalam kesempatan tersebut, turut diberikan pula Sertifikat Akreditasi A kepada UPT Pelatihan Dinkop dan UMKM Jatim atas kelayakan perpustakaan dari Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando dan diterima langsung oleh Gubernur Khofifah.
“Saya rasa, hadirnya perpustakaan di UPTP ini baik secara konvensional dan digital akan menjadi literasi digital UMKM sekaligus menjadi penguatan kerja UMKM di Jatim,” pungkasnya
Sementara itu, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handika Jahja mengungkapkan bahwa Kampus UMKM Malang ini merupakan salah satu Kampus terbesar yang ada di Indonesia.
Sejak tahun 2021 lalu, Shopee terus menggalakan beberapa program termasuk pendirian kampus di Jatim seiring dengan arahan Presiden RI untuk membanjiri market place dengan produk UMKM. Kampus UMKM Shopee ini sendiri bertujuan untuk membuat UMKM lokal membaurkan diri dengan digitalisasi serta go internasional.
“Hadirnya Kampus UMKM di Kota Malang diharapkan one stop service bagi UMKM lokal untuk memulai digitalisasi usaha serta mengembangkan usaha ke pasar ekspor, melalui serangkai pelatihan, pendampingan dan berbagai fasilitas penunjang yang disediakan,” katanya
“Disini mereka akan langsung bisa praktek, mulai dari pengelolaan gudang dari online maupun offline serta mempelajari cara foto produk dan promosi yang dihadirkan,” imbuhnya
Dengan mudah dan murahnya fasilitas yang disediakan, Handika berharap kolaborasi secara kontinyu untuk menjadikan UMKM naik kelas dalam segala hal. Handika menambahkan bahwa Pelaku UMKM Lokal Jatim tidak perlu khawatir dalam menghadapi permasalahan dalam menjalankan usaha. Karena Shopee juga menyediakan konsultasi untuk menemukan solusi.
“Mari kita terus berkolaborasi untuk mebangkitkan perekonomian bersama. Harapannya UMKM bisa selalu berkembang bersama Shopee. Sehingga akan ada dampak besar yang dirasakan kedepannya,” harapnya
Turut hadir dalam peresmian tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Ketua Dekranasda Prov Jatim, Walikota Batu, Direktur Bank Jatim, Kadin Jatim, Wakil Bupati Malang Wakil Walikota Malang serta beberapa kepala OPD terkait di Pemprov Jatim dan jajaran Perpurnas RI yang hadir.
(RED)