SURABAYA, beritalima.com | Mulai Senin, 10/8 2020, pelajar SMP se Kota Surabaya bisa memperoleh hak pembelajaran ilmu dr rumah melalui siaran televisi. Hal ini telah diinisiasi Dinas Pendidikan Pemkot Surabaya dengan menggandeng TV9 Nusantara melalui program Rumah Ilmu. Inovasi tersebut pun mendapat apresiasi dari banyak pihak, diantaranya Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya dan aktivis Perempuan ning Lia Istifhama.
Chusnur Ismiati Hendro Gunawan selaku Ketua DWP Surabaya, menjelaskan pentingnya kolaborasi banyak pihak demi meningkatkan kualitas pendidikan memang dibutuhkan.
“Semakin banyak elemen yang digandeng kolaborasi, tentunya akan meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini disebabkan setiap sistem dalam elemen akan bekerja lebih fokus menampilkan kelebihan dan peluang yang bisa diambil.”
“Semisal TV9. Maka Bismillah dengan kualitas siaran, jangkauan dan niat baik kesediaan. Rumah ilmu dengan materi, penguasaan paparan, RPP, Apersepsi dan lain-lain. Mungkin ada pihak lain yang bisa membantu konten pembelajaran untuk lebih dinamis, mudah dipahami, menarik dan mendorong siswa sebagai subyek sekaligus obyek pembelajaran serta guru sebagai fasilitator untuk lebih mudah memahami materi. Karena materi interaktif akan menjadi sumber ilmu pengetahuan yang bagus.”
Ismiati juga menambahkan bahwa sudah menjadi tuntutan agar siswa dapat mengakses ilmu pengetahuan kapanpun dan dimanapun.
“Ketika ekosistem digital sudah terbangun dengan melibatkan sekolah, populasi dan komunitas pendidikan, penyedia perangkat, layanan digital dan pemerintah, maka akan ada percepatan perbaikan kualitas pendidikan jauh melompati yang kita harapkan.”
Senada dengannya, ning Lia Istifhama menjelaskan bahwa terlibatnya industri penyiaran dalam pembelajaran, akan menjadi terobosan yang inovatif dan kreatif serta memudahkan akses layanan pembelajaran bagi anak-anak. Terlebih, dengan menggandeng TV 9, maka Pemkot akan mendapatkan beberapa benefit.
“Benefit pertama, bahwa TV 9 salah satu media yang identik dengan kultur keislaman dan pendidikan. Dengan menggandengnya, sama halnya menjadi bentuk character building yang menonjolkan spirit agama.”
“Benefit kedua adalah ketersediaan sarana siswa untuk mengisi waktu selama PPKM dengan kegiatan positif, yaitu tetap menerima serapan ilmu. Benefit berikutnya adalah adanya sharing knowledge yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa mengingat anak-anak sekarang lebih suka dengan tayangan visual yang eye catching dan menarik. Dengan begitu, rumah ilmu akan menjadi penguat model pembelajaran yang tidak membosankan namun justru atraktif.”, pungkasnya.