KUPANG, beritalima.com – Calon Presiden Ganjar Pranowo melakukan kampanye di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/12).
Tiba di Kupang, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini, bertemu dengan tokoh agama di Kupang, yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT, Ketua Sinode GMIT, dan Uskup Agung Kupang.
Saat silaturahmi di Kantor Sinode GMIT, Ganjar Pranowo diterima Ketua Sinode GMIT Pdt. Mery Kolimon.
Usai pertemuan dengan Ketua Sinode GMIT, Ganjar Pranowo, yang juga Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, meresmikan Rumah Instan Struktur Baja (RISBA) yang diberikan kepada jemaat GMIT Betania Nefo tahun 2021, yang menjadi korban longsor akibat seroja di Nefo Batuna Amarasi Barat, kabupaten Kupang.
Peresmian rumah tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti, yang didampingi Ketua Sinode GMIT Pdt. Mery Kolimon.
Pdt. Mery Kolimon mengatakan, pada waktu siklus seroja tahun 2021, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Yogyakarta memberi dukungan kepada korban seroja dengan satu unit rumah.
“Bapak Ganjar Pranowo, dalam posisi sebagai Ketua Umum PP KAGAMA. Jadi yang diberikan itu sebagai dukungan satu rumah instan struktur baja yang diberikan kepada warga jemaat GMIT Betania Nefo – Tunbaun tahun 2021, yang menjadi korban longsor akibat seroja di Nefo Batuna Amarasi Barat”, kata Mery Kolimon.
Dalam pertemuan dengan Ganjar Pranowo, kata Mery Kolimon, pihaknya menyampaikan berbagai hal terkait pemilu damai.
“Kami berbicara berbagai hal terutama sebagai gereja kami menitipkan semua yang berkontestasi termasuk beliau dan pasangan cawapres mengupayakan pemilu damai. Kita berharap melalui pemilu, kualitas demokrasi akan semakin kuat. Dan kalau kita berbicara tentang kualitas demokrasi, kita berbicara tentang otonomi masyarakat, kita berbicara tentang kedaulatan yang dihargai, kita semua mesti memberikan dukungan supaya masyarakat kita menjadi lebih cerdas, lebih berdaulat di dalam menentukan hak-hak politiknya, dan terutama terkait dengan kontestasi yang ada, kami menitipkan kita semua bekerja terutama partai politik dan para calon pemimpin kita, bekerja untuk memastikan bahwa pemilu dapat berlangsung dengan damai, tidak memakai cara-cara yang akan memecah keutuhan bangsa. Itu pesan utama kami”, jelas Mery Kolimon. (L. Ng. Mbuhang)