Gapai dan Unicef Laksanakan Diseminasi Simulasi Gizi Hadapi Bencana bersama Mitra

  • Whatsapp

JAYAPURA – Untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan semua pihak dalam memberikan dan mempertahakan layanan gizi pada saat bencana, Yayasan Gapai dan UNICEF Papua bekerjasama dengan mitra yakni Satpol PP, BPBD Provinsi Papua dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua menggelar Diseminasi Rencana Kontijenai dan Simulasi Gizi Bencana Tingkat Provinsi dan Kabupaten.

Kegiatan yang digelar di Abepura Kota Jayapura ini dilakukan untuk penyebarluasan rencana kontijensi ini dan simulasi sehingga pemangku kepentingan memiliki pemahaman respon bencana khususnya untuk mendukung dan mempertahankan layanan gizi.

Kepala Dinas Kesehatan Papua Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes mengatakan kesiapan dalam menghadapi bencana merupakan tanggung jawab bersama, termasuk pemenuhan kebutuhan gizi bagi para pengungsi

“Saat ini diseminasi bencana ini tidak hanya untuk lembaga-lembaga di pemerintah tapi semua lapisan masyarakat, itu harus belajar, karena bencana ini bisa datang mendadak jadi semua masyarakat harus mengerti SOP nya, baik terkait person maupun lingkungannya,”kata Dr. Robby.

Ditambahkan, dengan memahami SOP penanganan bencana yang baik, tentu semua persoalan bisa dicover dengan baik, termasuk prihal ketersediaan makanan bergizi bagi pengungsi.

“Jadi kita bisa tahu apa dab bagaimana, sehingga semua bisa ditangani baik. Semisal akibat kalau bencana itu berkelanjutan lama resikonya ketersediaan barang yang langka resikonya pada kelompok resiko bayi/ balita akan mengalami kekurangan gizi ini yang perlu kita antisipasi,”katanya.

UNICEF Nutrition Officer Unicef
Perwakilan Papua dan Papua Barat, Dwi
Kristanto, menjelaskan perlu adanya persiapan sebelum terjadi bencana, seperti jika di Papua banjir yang sering terjadi. Perlunya membekali mitra dan relawan Gizi dalam hadapi situasi darurat tersebut.

“Kegiatan ini bertajuk diseminasi rencana kontingensi dan simulasi responsif dalam masalah tanggap darurat, nah kegiatan ini bertujuan bagaimana kita mencoba untuk menguji coba rencana kontingensi sudah dibuat respon gizi khususnya dalam bencana banjir, karena sering sekali di Papua mengalami bencana banjir, kita ingat baru tahun ini kalau nggak salah Jayapura, sempat mengalami masalah banjir, beberapa tahun kemarin juga bencana banjir di Sentani khususnya, suvivor gizi dan mitra mereka mampu untuk melakukan respon tanggap darurat dalam situasi bencana,”ucapnya.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Provinsi Papua, Minto Widodo, SKM dalam kesempatan tersebut juga menyoroti dapur khusus kontigensi bagi pengungsi dengan kondisi degeneratif.

“Selama ini kita hanya berfikir agar pengungsi tidak lapar, namun dengan adanya dapur umum khusus itu tadi maka harapannya bisa juga memberi asuhan gizi dan aman untuk penderita penyakit degeneratif,”katanya.

“Kedepan kita akan lakukan MoU terkait dapur umum yang khusus untuk bayi dan penderita penyakit degeneratif ini. Supaya kedepan jika ada bencana ini sudah otomatis ada, karena berdasarkan pengalaman selama ini tidak ada, semua terdokus pasa dapur umum namun kekhususan tadi tidak ada,”pungkasnya.

Caption : UNICEF Nutrition Officer Unicef
Perwakilan Papua dan Papua Barat, Dwi
Kristanto (kiri) Kepala Dinas Kesehatan Papua Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes (tengah memukul tifa membuka kegiatan)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait