Aceh Utara,Beritalima – Sungguh tragis, hanya gara-gara jerih aparatur gampoeng belum dibagi setelah ditarik di Bank, Syamaun Yusuf Keuchiek Gampong Geulumpang Kecamatan Baktia Aceh Utara, Propinsi Aceh, dibacok AL aparatur Gampong tersebut Jumat (2/6) lalu.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Sangaji melalui Kapolsek Baktia Iptu Suparyo Sabtu kepada Andalas membenarkan kejadian tersebut. Disebutkan, kejadian berawal setelah korban Syamaun Yusuf menarik gaji aparatur Gampong.
Selanjutnya, tersangka AL ketika bertemu Keuchiek menanyakan pembagian gaji aparatur Gampong. Namun Keuchiek Syamaun meminta Abdullah Leubeh datang ke rumah untuk menandatangani berkas.
Tetapi tersangka AL tidak mendatangi rumah Keuchiek, hanya mendatangi rumah bendahara Gampoeng Murdani dan berkata kepada Murdani kenapa tidak mengantar pembayaran uang jerih aparatur gampong itu pada saya.
Mendengar pertanyaan tersebut Murdani menyebutkan, uang belum diserahkan Pak Keuchik pada dirinya dan mengetahui uang belum diserahkan ke Bendahara tersangka menjumpai Keuchiek kembali dan disebut-sebut sempat terjadi adu mulut antara korban dengan tersangka.
Ternyata tidak hanya sampai disitu tersangka pulang kerumah mengambil sebilah parang dan balik lagi ke rumah korban, dan terjadi adu mulut antara korban dengan tersangka untuk kiedua kalinya.
Setahubagaiman setelah adu mulut kedua kali,disitulah terjadi pembacokan terjadi di rumah korban sendiri sehingga korban mengalami luka di kepala bagian atas telinga, dan sudah dibawa ke Puskesmas untuk di obati dan divisum ā€¯Paparnya.
Dalam kasus tersebut pihak kepolisian telah mengamankan barang bukti berupa sebilah parang, untuk proses penyidikan lebih lanjut. (SUHRMAN AMIN)
/p>
Bagi saya tidak masalah harga gas 3 kg Rp 22.000/tabung asalkan mudah mendapatknya di pengecer setempat,” ujarnya.
Amri Usman mengharapkan Disperidagkop setempat untuk menertibkan pangkalan dan agen yang menjual gas 3 kg di atas HET yang ditetapkan Pemprov sebesar Rp 16.000/tabung.
“Saya sudah minta Kepala Disperindag untuk menertibkan pangkalan dan agen yang menjual gas 3 kg hingga Rp 22 ribu/tabung. “Harus dicari penyebab tingginya harga elpiji 3 kg. Apa ada permainan di tingkat agen dan pengecer. Jika dugaan ini benar, maka pelakunya harus diberi sanksi,” ujarnya. (SUHERMAN AMIN)