BANYUWANGI, beritalima.com – Warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, lurug kediaman Eca, konsultan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Masyarakat marah lantaran merasa dihina dan dilecehkan atas pemberian parsel lebaran yang berbau tengik dan tak layak konsumsi.
Untuk diketahui, PT Merdeka Copper Gold Tbk adalah induk perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesindo (PT BSI), di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
“Kita datangi rumah Eca. Eca sudah melarikan diri,” ucap Sundari, warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Sabtu malam (30/04/2022).
Menurut Sundari, Eca adalah konsultan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Dia ditugaskan dan bertempat tinggal di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Sebagai tokoh pemuda, Sundari, bersama para warga lain mengaku kecewa dan tersinggung dengan pemberian Eca. Parsel yang diberikan berupa kue bolu kuwuk, keripik pisang beserta kua tradisional lain, semuanya tidak layak konsumsi. Baunya tengik dan disebut ada yang sudah kadaluarsa.
“Dikira kita ini ngemis ke perusahaan apa!,” ungkapnya.
Disebutkan, parsel bergambar lambang PT Merdeka Copper Gold Tbk dan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) tersebut dibagikan kepada masyarakat Dusun Pancer dan Desa Sumberagung, sejak Jumat kemarin (29/4/2022). Pembagian dilakukan melalui Ketua RW dengan mengatasnamakan Pemerintah Desa Sumberagung.
“Kita tadi juga datangi rumah Bu Kades (Kades Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Vivin Agustin), Bu Kades mengaku tidak tahu tentang parsel tersebut,” cetus Sundari.
“Masak isi parsel tidak ada yang layak dimakan, hanya sirupnya saja yang bisa dikonsumsi,” imbuhnya.
Jumlah parsel yang dibagikan oleh Eca, si konsultan PT Merdeka Copper Gold Tbk kepada masyarakat sekitar perusahaan tambang emas PT BSI, jumlahnya diperkirakan ribuan. Karena kondisinya tak layak konsumsi, kebanyakan kue tradisional isi parsel, dibuang oleh warga.
Akibat parsel tak layak konsumsi ini, kini kondisi di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, memanas.
Terkait kejadian ini, Eca masih enggan berkomentar kepada awak media. Pertanyaan wartawan hanya dibaca tanpa diberi jawaban. (bi)