BANYUWANGI, beritalima.com – Pelayanan Kantor Desa Sraten dirasa lambat ternyata bukan kesalahan dari para petugas Kantor Desa Sraten, namun faktor hambatan itu ada pada wifi fiber yang digunakan kantor Desa Sraten yang dirasa tidak maksimal.
Hal tersebut diungkapkan kepala Desa Sraten, Drs. H.Arif Rahman, saat dikonfirmasi melalui selulernya mengakui adanya hambatan pelayanan secara online
“kita akui adanya sebuah hambatan ketika kita melakukan pelayanan secara online, itu dari faktor wifi yang kita gunakan sangat tidak maksimal, bahkan untuk tanda tangan secara barcord Saja sangat lambat.” ungkap kepala Desa
Masih menurut Rahman, Bahwa didesanya menganggarkan Internet jutaan rupiah
“setiap bulan kita harus bayar sekitar 1,7juta yang kita anggarkan dari Dana Desa, namun jika penggunaannya lemot seperti ini justru masyarakatlah yang sangat dirugikan, kita sudah beberapa kali kordinasi dan mengeluh tentang ini ke DPM tapi tanggapanya suruh menunggu dari PT yang menyediakan layanan internet tersebut, bahkan kita juga pernah mengeluh pada PT yang terkait tapi jawabanya juga kita suruh menunggu timnya turun, namun ampai saat ini juga belum ada tindak lanjutnya.” imbuhnya
Kades Sraten juga menjelaskan kuota yang didapat dirasa tidak sesuai.
“Menurut sekdes saya seharusnya 150Mg kekuatanya tapi yang keluar hanya 10 yang 140 kemana.” jelas kades menirukan bahasa sekdes.
Rahman juga berharap ada kejelasan tentang layanan wifi ini.
“dulu kita diundang oleh DPM untuk layanan wifi ini dan muncul kesepakatan pemasangan dan penggunaan wifi ini yang katanya sangat mampu untuk layanan di desa, akhirnya kita pasang, jika seperti ini justru kita yang bingung, kalau mau kita putus secara sepihak, malah nanti tagihannya terus berjalan tapi ketika tidak kita putus layanan di kami tidak maksimal, harusnya DPM juga turut membantu memberikan solusi ini, sementara kita punya 3 pemancar yang terbagi di tiap dusun yang tujuannya untuk mempermudah pelayanan online, tapi justru tidak berfungsi begini.”keluhnya.
Dengan kejadian ini membuat kekecewaan kepala desa Untuk memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat
“harapan kami dengan adanya wifi ini kan bisa memaksimalkan layanan pada masyarakat, terlebih pada masa seperti ini anak anak harus belajar secara daring, sehingga kita bisa membantu dengan pelayanan wifi yang di sediakan desa, tapi justru malah membuat kekecewaan pada kami dengan tidak bisa digunakan seperti ini.” sesalnya.
Sementara Kadek, orang yang disebut sebut sebagai kordinator Wifi terkait yang ada di surabaya, ketika dihubungi lewat selulernya masih belum memberikan tanggapan sama sekali.(Abi)