BONDOWOSO, beritalima.com – Menjelang H-4 lebaran, Gas LPG ukuran 3KG mulai langka dipasaran. Kelangkaan Gas Melon ini berakibat melonjaknya harga di beberapa toko yang masih tersedia LPG 3Kg tersebut.
Tak tanggung-tanggung, harganya sangat meroket hingga mencapai 23 ribu bahkan sampai 25 ribu di toko yang masih tersedia Gas jenis Melon tersebut. Akibatnya masyarakat kecil mulai menjerit karena tingginya dan juga langkanya LPG 3 Kg.
Menurut penuturan salah satu warga, kelangkaan Gas LPG 3 Kg ini sudah terjadi selama beberapa memasuki H-10 lebaran. Sehingga warga sangat kesulitan untuk mendapatkan barang tersebut.
“Sudah beberapa hari terakhir ini mulai banyak toko yang biasa menyediakan Gas LPG 3 Kg kosong. Walaupun ada harganya melambung tinggi, sehingga masyarakat tercekik akibat lonjakan Gas LPG 3 Kg ini,” ungkap Nasifah saat ditemui disalah satu di Sumber Suko.
Sementara itu Pertamina Provinsi Jawa Timur menambah jumlah pasokan gas elpiji 3 kilogram, yang dikenal gas melon, hingga 1.700an per hari atau sekitar 7,9 persen ke Bondowoso. Dari jumlah sebelumnya yang mencapai 15.500 tabung per hari, dengan penambahan ini menjadi 16.700an tabung per hari.
Agung Kaharesa Wijaya, Sales Eksekutif Elpiji Rayon VII Pertamina, ditemui di Kantor Diskoperindag Bondowoso, Jum’at (31/5), mengatakan, penambahan ini telah dilakukan sejak 1 Ramadan, dan terus akan dilakukan pada hari lebaran. Bahkan, pada hari Minggu dan tanggal merah pihaknya akan tetap membuka pelayanan.
” Jadi tidak perlu khawatir, stok aman. Masyarakat bisa tengan dalam merayakan hari raya,” katanya.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat agar membeli gas melon di pangkalan-pangkalan resmi. Karena, harga di pangkalan dipastikan tidak akan melebihi Harga Ecerean Tertinggi (HET) yakni, Rp 16ribu. Manakala, ditemukan adanya pangkalan yang menjual lebih dari HET, pihaknya akan memberi sanksi.
“Sanksinya pemotongan alokasi sampai PHU. Pengecer itu spekulen, bukan jalur distribusi resmi kami,” katanya.
Adapun, pangkalan yang resmi yang dimaksud, kata Agung, pasti terdapat papan pangkalan dari Pertamina.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Bondowoso, Sigit Purnomo, mengatakan, agar masyarakat tidak tidak resah, khususnya pembelian elpigi 3 kg. Karena, Pertaminan telah menambah pasokan tabung gas elpiji di Bondowoso.
Hal ini, menurutnya adalah upaya pemerintah untuk hadir dan memastikan masyarakat aman dan nyaman dalam berlebaran.
“Pada prinsipnya pemerintah hadir untuk masyarakat. Sehingga masyarakat aman dan nyaman lebarannya,” katanya.
Ia dan Pertamina pun mengingatkan masyarakat, khususnya dari kalangan mampu, dihimbau untuk tidak menggunakan elpiji 3 kg. Karena, elpiji tersebut sebenarnya telah disubsidi pemerintah, khusus untuk masyarakat tidak mampu dan usaha mikro.
“Masyarakat yang mampu diharapkan membeli tabung elpiji non subsidi seeperti Brightgas dan LPG 12 kg. Ini perlu kesadaran masyarakat. Jadi pemerintah melaksanakan tugas, tapi masyarakat juga diharapkan untuk bijaksana dalam membeli elpiji,” pungkasnya. (*/Rois)