KEPULAUAN SULA,beritaLima,com – Puluhan petugas Cleaning Servis pagi tadi menggelar aksi didepan kantor Bupati Kepulauan Sula, karena diberhentikan secara sepihak tanpa sepengetahuan mereka
“Aksi yang dilakukan sejumlah Cleaning Service ini karena kita merasa tak puas diberhentikan secara sepihak dan tanpa sepengetahuan mereka, “Kami datang untuk mempertanyakan apa alasannya diberhentikan,”kata Koordinator lapangan (korlap) Aksi, M. Zidan Iskandar Alam, Rabu (12/1/22)
Lanjut Zidan, Ia menyampaikan ada sekitar 52 warga Desa Pohea yang bekerja sebagai Cleaning Service diberhentikan secara tiba-tiba. “Ini diduga ada kaitan dengan pilihan politik kemarin, sebab tak semua diberhentikan akan tetapi orang yang diduga pilihan politik berlainan.
“Zidan menilai hal ini terjadi akibat politik Pilkada kemarin, sebab mereka yang diberhentikan ini orang-orang yang beda pilihan pada Pemilihan Bupati 2020 kemarin,”ungkap Zidan dalam orasinya.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Umum, Zaidun, menegaskan pemberhentian sejumlah petugas Cleaning Servis di Kantor Bupati tidak berkaitan dengan Pilkada Kabupaten Sula. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi warga lainnya.
“Tidak ada kaitan dengan politik. Jadi ini tujuannya agar memberikan kesempatan kepada sejumlah warga Desa Pohea yang lainnya untuk dapat bekerja sebagai Cleaning Servis di Kantor Bupati,”kata Zaidun. [dn]