Gejolak Harga Komoditas Pangan, Andi Akmal: Peringatan Dini dan Tantangan Pemerintah 2021

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Provinsi Sulawesi Selatan, Dr H Andi Akmal Pasluddin memperhatikan gejolak harga pangan seperti kedelai, cabe, telur ayam dan daging merupakan ‘early warning’ atau peringatan dini kepada Pemerintah untuk dijadikan sebagai tantangan utama dalam menghadapi persoalan sepanjang 2021.

Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Komisi IV DPR RI yang membidangi pangan dan ini seringkali mengingatkan kepada pemerintah agar selalu waspada pada setiap pergantian tahun, untuk mengevaluasi kinerja pelayanan kepada rakyat sehingga menjadi program prioritas baik dari sisi pengaggaran, Sumber Daya Manusia (SDM) maupun penentuan target tujuannya.

Hingga saat ini persoalan energi, pangan, pendidikan dan kesehatan menjadi tantangan berat buat Indonesia untuk membuat langkah-langkah menjadi negeri yang berdaulat. Daulat akan pangan dan Energi semestinya mampu diciptakan tidak terlalu lama akibat dukungan sumber daya alam yang memadai.

“Untuk penguatan sektor kesehatan dan pendidikan juga akan menjadi sanagt vital berkaitan dengan daya saing negara kita di dunia internasional,” tutur Wakil Sekretaris Fraksi PKS MPR RI ini.

Akmal menyayangkan, persoalan kenaikan kedelai saat ini sebenarnya merupakan kejadian berulang tiap tahun. Kenaikan harga kedelai hingga menjadi Rp 9.200 per kilogram telah memicu sejumlah protes hingga mogok produksi para perajin tahu tempe di Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Banten hingga Aceh.

Protes mereka sangat wajar untuk mendapat perhatian pemerintah agar ada solusi berkaitan dengan persoalan harga ini. Begitu juga dengan harga Cabai dan daging sapi.

Sejak medio Desember, Andi Akmal memantau ada kenaikan cabai terjadi secara berkelanjutan. Harga rata-rata cabai merah Rp 50.300 hingga Rp 57.300 per kilogram. Sedangkan daging sapi sudah mencapai Rp 118.850 dari harga normal Rp 110.000 per kilogram.

Wakil rajyat yang konsern terhadap persoalan pangan ini mengingatkan pemerintah, agar ada formula tersistem dalam menangani persoalan harga karena dia acap mengungkapkan stabilitas komoditas pertanian ini dalam suasana pandemi sangat kokoh akibat kebutuhan yang stabil.

Bahkan, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dan jajarannya sudah sering menyampaikan dalam berbagai forum kenegaraan, bahwa Sektor pangan perlu dukungan kebijakan yang lebih dari saat ini. Karena itu, Andi Akmal berharap, Pemerintah membuat prioritas tinggi dalam menghadapi persoalan pangan dan pertanian ini.

“Bukti terhadap dukungan pemerintah di sektor pangan dan pertanian ini adalah, adanya alokasi APBN yang proporsional terhadap sektor pangan dan pertanian. Awal kemajuan pertanian kita adalah, semua dukungan SDM dan Anggaran mulai dari riset, produksi, sarana pra sarana, hingga industri pasca panen perlu dikembangkan,” demikian Dr H Andi Akmal Pasluddin. (akhir)

 

 

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait