Mojokerto, Sabtu 20 April 2019 bertempat di yayasan tlasih 87 yang terdapat candi waji (nyawiji) ormas kebangsaan patriot Garuda Nusantara kabupaten Mojokerto Jawa timur sukses mengadakan acara haul raja raja Nusantara dan kirab budaya.
Sebagaimana dituturkan oleh KH Abdurrahman/ Ki Wiro kadeg, acara tahunan haul raja raja Nusantara dan kirab budaya ini digelar setiap tahun memperingati malam nisyfu sya’ban dan menyambut bulan suci romadhon, acara ini dimaksudkan untuk refleksi setiap manusia terutama bagi umat Islam agar introspeksi dirinya sendiri selama setahun ini.
Acara yang dimulai sejak Sabtu sehabis sholat subuh dengan khataman Al Qur’an 30 juz dengan juga berwasilah/tawasulan kepada semua raja raja Nusantara, para wali wali Alloh di tanah Nusantara, wali 9 dan para Masyayikh kemudian dilanjutkan dengan kirab budaya sebagai pelestari kesenian dan kearifan lokal yang merupakan tradisi leluhur yang wajib kita lestarikan.
Acara haul raja raja Nusantara dan kirab budaya tahun ini semua doa dikhususkan untuk kedamaian, keselamatan dan persatuan negeri yang beberapa hari terakhir hangat pasca pilpres, hal ini sangat kita prihatinkan sekali, saya KH Abdurrahman/ Ki Wiro kadeg selaku panglima PGN Mojokerto dan KH Agus Amrozi Munasir Ali selaku ketua PGN Mojokerto bersama panglima PGN Jatim Gus M Alaik S Hadi dan Gus Waluyo Wasis Nugroho selaku ketua PGN Jatim selaras dengan muasis/pendiri PGN DR KH Nuril Arifin Husein mengajak kepada semua pihak, kepada semua masyarakat Indonesia untuk senantiasa berpegang teguh kepada Pancasila dan mengutamakan perdamaian, kebhinekaan, persatuan Indonesia dalam menyikapi hasil pemilu ini. Percayakan semua kepada KPU sebagai otoritas penyelenggara pemilu. Kami mengapresiasi kinerja TNI/POLRI dalam pengamanan sebelum dan sesudah pilpres dan pileg berlangsung. Dan kami mengikuti arahan komando PGN pusat, akan bersama TNI dan POLRI jika ada pihak pihak yang memanfaatkan situasi untuk bertindak inkonstitusi yang berujung membahayakan kedaulatan bangsa/makar, kami siap hibahkan nyawa kami untuk perdamaian dan kesatuan NKRI harga mati.
Acara ini diakhiri Sabtu malam dengan pengajian kebangsaan, manaqib qubro dan doa bersama lintas agama untuk negeri (WWN)