SURABAYA, beritalima.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengajak generasi muda berkarya bersamanya. Jelasnya, lembaga pemerintah ini buka lowongan kerja bagi siapa yang siap ditempatkan dimana saja.
Terkait akan kebutuhan tenaga kerja itu, yang jumlahnya hingga mencapai 1.078 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), BPOM pusat menggelar job fair di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Selasa (2/10/2018).
Unair merupakan perguruan tinggi ternama kelima yang ketempatan Job Fair BPOM yang digelar secara road show di Tanah Air. Sebelumnya kegiatan seperti ini diawali di Universitas Indonesia (UI), terus di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Rangkaian Job Fair BPOM ini kami gelar di tujuh perguruan tinggi di berbagai kota, terakhir nanti di Makassar,” kata Sekretaris Utama BPOM, Ellin Erlina, mewakili Kepala BPOM Penny K.Lukito, saat membuka Job Fair BPOM di Aula Gedung Rektorat Kampus C Unair Surabaya, Selasa (2/10/2018).
Acara ini dihadiri Wakil Rektor III Unair, Mochammad Amin Alamsjah, dan diikuti lebih dari 300 pencari kerja yang datang dari berbagai kota di Jawa Timur.
Ellin mengatakan, banyak tantangan bagi BPOM dalam menjalankan tugas pengawasan obat dan makanan. Tantangan itu diantaranya karena luasnya cakupan pengawasan obat dan makanan di Indonesia.
Selain itu, terfragmentasinya kelembagaan yang melakukan pengawasan obat dan makanan, dan terbatasnya sumber daya (manusia dan anggaran), serta semakin bertumbuhnya pelaku usaha di bidang obat dan makanan.
Dalam menjalankan tugas pengawasan tersebut, saat ini BPOM didukung oleh 33 Balai Besar/Balai POM yang berkedudukan di seluruh ibukota provinsi. Selain itu, tahun ini BPOM membangun Loka POM di 40 kabupaten/kota di 30 provinsi sebagai upaya memberikan pelayanan yang lebih dekat kevmasyarakat di seluruh pelosok negeri.
“Mengawal keamanan dan mutu obat dan makanan di seluruh pelosok negeri menjadi tujuan kami bekerja. Tidak hanya dalam rangka melindungi masyarakat dari produk yang berisiko terhadap produk kesehatan, tapi juga meningkatkan daya saing bangsa melalui masyarakat yang sehat dan aman serta bermutu tinggi,” kata Ellin.
“Kami ingin hadir di tengah masyarakat Indonesia untuk melayani dan melindungi,” lanjut Ellin. “Untuk dapat mencapai tujuan itu, BPOM membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional,” tandasnya.
Dikatakan, dari 1.078 CPNS yang dibutuhkan tahun ini, 260 orang akan ditempatkan di BPOM Pusat, 338 orang di 33 Balai Besar/Balai POM, dan 480 formasi di 40 Loka POM.
“Untuk itu kami mengundang generasi muda calon pemimpin bangsa yang cinta tanah air, suka tantangan, kreatif, inovatif, dan visioner untuk bergabung bersama BPOM, berkarya untuk Indonesia,” ujar Ellin.
Diungkapkan, BPOM saat ini menjadi lembaga yang semakin terbuka untuk menjadi wadah aktualisasi diri SDM kompeten dari berbagai multi disiplin ilmu, baik ilmu murni maupun ilmu terapan.
Keberagaman kualifikasi pendidikan dan kompetensi SDM adalah kebutuhan BPOM sebagai konsekuensi dari dinamika lingkungan strategis serta tantangan pengawasan obat ke depan, sehingga pelayanan kepada bangsa dan negara semakin meningkat.
“Sebagai wujud keadilan dalam memberi kesempatan bekerja dan berkarya, BPOM juga membuka formasi khusus yang memprioritaskan anak bangsa dari wilayah timur Indonesia, termasuk putra/putri berprestasi dari Papua dan Papua Barat, penyandang disabilitas, dan lulusan cumlaude,” jelas Sestama BPOM ini.
Ia juga mengatakan, melalui job fair ini mahasiswa/mahasiswi dapat menggali informasi lebih dalam tentang formasi jabatan di BPOM. Karena itu, di Job Fair BPOM 2018 ini juga digelar stand-stand unit kerja BPOM.
Stand-stand itu di antaranya Sekretariat Utama, Inspektorat Utama, Kedeputian Pengawasan Bidang Obat dan NAPPZA, Kedeputian Bidang Pengawasan Obat Tradisional.
Terus ada Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Kedeputian Pengawasan Pangan Olahan, dan Kedeputian Bidang Penindakan. Di masing-masing stand ini para penjaga stand siap memberi penjelasan pada siapa saja yang bertanya.
Ditegaskan, bidang pekerjaan di BPOM bukan hanya dilakukan oleh sekumpulan profesi yang mengerjakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian di laboratorium. “Di BPOM kami dapat mengembangkan potensi diri untuk berkiprah dalam berbagai bidang,” ujarnya.
Bidang-bidang itu Mulai dari pengawas farmasi dan makanan yang langsung melakukan tugas pengawasan hingga fungsi penunjang pengawasan seperti pembangunan infrastruktur dengan konsep green area, pengawasan intern di lingkungan BPOM dan pengelolaan SDM,” lanjut Ellin.
“Karena itu, mari bergabung bersama BPOM RI, berkarya untuk Indonesia,” tandasnya.
Wakil Rektor III Universitas Airlangga, Mochammad Amin Alamsjah, menyambut baik Job Fair BPOM di Unair ini. Menurutnya, job fair ini sangat bermanfaat bagi para alumni dan mahasiswa Unair. Dia yakin lulusan Unair dapat mengisi formasi yang dibutuhkan BPOM.
Selain itu, Amin juga berharapan untuk dapat menjalin kerjasama lebih lanjut dengan BPOM, terutama dalam hal penelitian, mengingat Unair sangat konsen dalam bidang kesehatan. (Ganefo)
Teks Foto: Sestama BPOM, Ellin Erlina, dan
Wakil Rektor III Unair, Mochammad Amin Alamsjah, bersama ratusan pencari kerja di Job Fair BPOM di Kampus C Unair Surabaya, Selasa (2/10/2018).