JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Fraksi Fraksi Partai Golkar MPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa mendambakan pemilihan legislatif (DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota) dan pemilihan presiden yang digelar serentak 17 April 2019 menjadi pesta demokrasi bermartabat.
Artinya, kata Agun saat bincang-bincang dengan Beritalima.com di ruang kerjanya, Selasa (9/10), masing-masing kandidat baik itu calon legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden sama-sama berkompetisi dalam menampilkan gagasan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara.
Misalnya, kata politisi senior partai berlambang Pohon Beringin tersebut, bagainamana caranya mengentaskan kemiskinan, kesenjangan sosial, lapangan kerja dan penegakan hukum.
Dengan cara begitu, jelas Agun yang sudah menjadi wakil rakyat sejak era pemerintahan Orde Baru tersebut, rakyat bisa memilih atau mendapatkan para pemimpin berkualitas sehingga kesejahteraan yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia itu bisa tercapai.
Wakil rakyat dari Dapil Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan dan Kota Banjar (Jawa Barat) prihatin melihat kondisi perpolitikan anak bangsa seperti sekarang dimana banyak elite bersikap pramaktis, saling hujat dan bermunculannya berita-berita hoax.
“Cara-cara seperti ini harus diakhiri. Kita harus mendidik masyarakat berpolitik yang benar. Dengan begitu atau masyarakat melek politik, ketika memilih pemimpin, mereka tidak salah pilih,” kata laki-laki kelahiran Bandung, 13 Nopember 1958 tersebut.
Untuk menghadapi pemilu serentak mendatang, Agun selaku Ketua Fraksi Partai itu MPR RI sudah menyusun sejumlah program, salah satunya menggelar seminar dengan tema ‘Membangun Pemilu 2019 Yang Damai, Bersih dan Bermartabat’.
Seminar itu bakal digelar Ruang KK I Gedung Kura-kura Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Oktober mendatang. “Kegiatan ini sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-54 Partai Golkar, 20 Oktober 2018,” kata Agun.
Tema itu sengaja dia pilih karena pengalaman pemilu sebelumnya yang menyisakan masalah yang menggangu keharmonisan berbangsa. Masalah tersebut dikhawatirkan muncul pada pemilu mendatang sudah tentu memiliki sifat, karakter dan tehnis penyelenggaraan berbeda dan akan lebih kompleks. Dengan adanya seminar ini diharapkan bermanfaat sehingga tercipta pelaksanaan Pemilu damai, bersih dan bermartabat.
Agun mengajak seluruh anak bangsa yang mempunyai hak suara agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan suaranya. “Mereka yang tidak datang ke TPS untuk memberikan suaranya tanpa alasan yang jelas, adalah mereka yang tidak bertanggungjawab,” ungkap Agun.
Terkain dengan seminar, kata Agun, dibagi dalam empat topik yakni Peran Polri dalam mewujudkan Pemilu Aman, Tertib dan Damai yang akan disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. “Saya sudah hubungi Pak Tito dan meminta dia tidak diwakili,” jelas Agun.
Topik kedua adalah Antisipasi Kecurangan dan Politik Uang Pada Pemilu 2019 yang akan disampaikan Ketua Bawaslu RI. Sedangkan topik ketiga dan keempat, adalah Membangun Komunikasi Politik Cerdas dan Partisipatif.
Materi ini akan disampaikan Pakar Komunikasi Politik Pasca Sarjana Komunikasi Univesitas Indonesia, dan Pilihan Isu politik Kebangsaan Yang Mensejahterakan Rakyat DR Valina Sinka Subekti, mantan PAH I BP MPR, mantan anggota KPU RI, sekaligus Dosen Fisip UI.
“Kami mengundang dan menghadirkan peserta dari pimpinan partai politik peserta pemilu legislatif 2019 dan pimpinan Tim Kampanye Nasional dari Pasangan Calon presiden dan Wakil Presiden Pilpres 2019, pimpinan Ormas, OKP, LSM, Media, pimpinan PT, perwakilan organisasi mahasiswa, pemuda dan wanita se-Jabodetabek. (akhir)