Gelar Silaturahim Kebangsaan, Pimpinan MPR RI Sambangi DPP PAN

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Pimpinan MPR RI dipimpin langsung Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menggelar Silaturahim Kebangsaan dengan pimpinan partai-partai politik.

Lawatan Silaturahim Kebangsaan tersebut diawali dengan mengunjungi DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Beberapa waktu lalu pimpinan MPR RI menyambangi Presiden dan Wapres 2014-2019, Presiden dan Wapres 2019-2024, para mantan presiden dan kontestan Pilpres 2019.

“Kini kami melakukan Silaturahim Kebangsaan dengan mendatangi para pimpinan partai politik dan tokoh-tokoh masyarakat. Silaturahmi semacam ini sudah kami gelorakan sejak sebelum pelantikan Presiden RI beberapa waktu lalu,” kata Bambang, usai bertemu dengan Pimpinan PAN, Selasa (12/11).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Zulkifli Hasan, Arsul Sani, Lestari Moerdijat dan Syariefuddin Hasan.

Politisi senior Partai Golkar ini menjelaskan, Silaturahim Kebangsaan dilakukan dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat atas kebutuhan konstitusi bangsa. Salah satunya, terkait amandemen terbatas dan keinginan memunculkan GBHN dalam sistem konstitusi Indonesia.

“Ini sangat penting buat MPR. Sebab, kami menerima ‘warisan’ dari MPR periode lalu berupa rekomendasi tentang amandemen terbatas. Sehingga, untuk menyikapi hal penting tersebut, kami rasa perlu melakukan silaturahim dengan pimpinan parpol dan tokoh masyarakat,” kata pria yang akab disapa Bamsoet itu.

Wakil rakyat dari Dapil VII Provinsi Jawa Tengah ini menjelaskan, PAN secara tegas menyatakan mendorong dilakukannya amandemen terbatas. Begitu pula dengan perlunya dihadirkan kembali GBHN dalam sistem konstitusi Indonesia.

“Tentunya nanti dalam agenda silaturahim selanjutnya akan muncul masukan dan pendapat-pendapat lain. Intinya, MPR RI membuka ruang seluas-luasnya kepada masyarakat, untuk menyampaikan kepada kami, kira-kira arah konstitusi negara kita mau dibawa kemana kedepannya,” kata Bamsoet.

Dijelaskan Bamsoet, MPR RI tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan terkait amandemen terbatas dan menghidupkan kembali GBHN. Semua keputusan akan diambil sangat hati-hati dengan memperhatikan semua aspirasi masyarakat yang ada.

“Sekarang kita lempar dan kita buka seluas-luasnya kepada publik, kira-kira arah konstitusi kita kedepan akan dibawa kemana. MPR RI tidak akan gegabah dan akan sangat cermat betul, karena kami tahu dampaknya apabila keputusan ini salah ambil,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *