Gelar Skrining Prostat Terbanyak, ITS Pecahkan Rekor MURI

  • Whatsapp
SURABAYA, Beritalima.com-
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam peringatan Dies Natalis ke-65 dan HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) ITS.
Penghargaan tersebut diraih melalui pelaksanaan pemeriksaan kanker prostat gratis berbasis Prostate Specific Antigen (PSA) bagi 420 orang, Kamis (18/12/2025) lalu. Jumlah ini tercatat di MURI sebagai yang terbanyak dalam hal penyelenggaraan skrining prostat.
Piagam penghargaan MURI tersebut diserahkan langsung kepada Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD bersama Sekretaris Institut ITS Prof Dr Umi Laili Yuhana SKom MSc.
Capaian ini merupakan buah sinergi strategis antara Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK), DWP ITS, Pemerintah Kota Surabaya, serta Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI).
Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD menegaskan bahwa rekor ini merupakan indikator peningkatan kesadaran warga ITS dan masyarakat terhadap kesehatan.
Menurutnya, deteksi dini menjadi kunci krusial untuk menekan risiko fatalitas penyakit serta mencerminkan kepedulian institusi terhadap kesejahteraan sivitas akademika.
“Ini adalah wujud tanggung jawab sosial ITS sebagai kampus yang humanis,” tegas guru besar Departemen Teknik Mesin ITS tersebut.
Sementara itu, Dekan FKK ITS dr Lukman Hakim MARS SpU(K) PhD memaparkan bahwa angka kejadian kanker prostat meningkat tajam hingga tiga kali lipat di Asia dalam sepuluh tahun terakhir.
Ironisnya, lebih dari 50 persen pasien di Indonesia baru terdeteksi pada stadium lanjut saat pertama kali memeriksakan diri.
“Perubahan perilaku hidup sehat masyarakat bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan seluruh elemen masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan bahwa pelaksanaan skrining massal ini menerapkan standar prosedur medis yang ketat menggunakan metode Rapid PSA Test.
Dari total 420 pria yang menjalani skrining, sebanyak 30 persen merupakan sivitas akademika ITS dan sisanya adalah masyarakat umum yang memenuhi kriteria risiko tinggi.
“Kecepatan dan ketepatan prosedur inilah yang menjadi poin penilaian vital bagi MURI,” tambah pakar urologi tersebut.
Tidak hanya berhenti pada seremonial semata, ITS juga memastikan adanya pendampingan berkelanjutan bagi peserta yang menunjukkan hasil pemeriksaan di atas ambang normal 4 ng/ml.
Seluruh data dijaga kerahasiaannya dan diberikan secara personal kepada peserta sebagai dasar rujukan medis ke spesialis urologi. Hal ini dilakukan untuk mendobrak stigma tabu yang selama ini menghalangi pria dalam melakukan pemeriksaan organ vital.
Ketua DWP ITS Galih Kanestri Dewi Pramujati menambahkan, peran organisasi sosial dalam kolaborasi ini adalah menumbuhkan budaya preventif di tengah masyarakat.
Melalui antusiasme peserta yang mencapai 1.300 orang pada seminar awam kesehatan reproduksi, sinergi lintas elemen ini terbukti efektif dalam memobilisasi kesadaran kesehatan.
“Kami ingin menumbuhkan budaya preventif agar pola hidup sehat semakin membudaya di lingkungan ITS,” tuturnya.
Keberhasilan kegiatan ini mencerminkan komitmen ITS dalam mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-3 mengenai Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Sertifikat MURI yang diberikan ke ITS, FKK ITS, dan DWP ITS ini juga menekankan komitmen akan pentingnya sinergi, yang mencermikan SDGs poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Upaya ini menegaskan posisi ITS yang terus berkontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup bangsa.(Yul)
beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait