TRENGGALEK, beritalima.com –
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, hadir dalam Jambore Kader Posyandu Kabupaten Trenggalek di Gedung Bawarasa pada Kamis (12/10/2023). Dalam kesempatan tersebut, turut dilakukan pula pertemuan para kader (posyandu). Dengan agenda, untuk mensosialisasikan adanya integrasi kegiatan.
Kehadiran Ketua TP PKK tersebut, serasa menjadi penyemangat tersendiri bagi para kader posyandu. Pasalnnya, selain cantik dan cerdas, ibu muda ini juga tidak pelit untuk berbagi ilmu dengan sesama. Bahkan forum diskusi pun menjadi sangat hidup karena kehadirannya.
“Hari ini kita melakukan pertemuan dengan para kader di Kabupaten Trenggalek untuk bisa mensosialisasikan adanya posyandu terintegrasi. Agar tidak ada tumpang tindih, satu kader sudah ada tiga aspek yang menjadi tanggung jawab mereka (anak, remaja dan juga lansia),” ungkap dia.
Hari ini, sambung Novita, kami juga memberi satu materi, yakni edukasi kepada mereka agar mereka bisa menjadi kader posyandu militan di bawah. Keberadaan para kader diharapkan mampu mengoptimalkan berbagai program prioritas yang diusung pemerintah. Salah satunya, program SMS Bu Novita yang merupakan akronim dari Sareng Masak Sama Bu Novita yang sekarang ini dikuatkan dengan adanya program dapur cinta di setiap desa.
“Program ini lahir, sebenarnya untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani permasalahan stunting maupun kemiskinan ekstrem yang menjadi konsen serius pemerintah saat ini,” jelas istri Bupati Trenggalek tersebut.
Untuk itu, masih kata dia, disampaikan pesan terhadap para kader posyandu agar selalu ‘up to date’. Pelaporannya, harus digital, tata administrasinya juga wajib disiplin. Karena, administrasi ini merupakan masalah yang utama dalam kegiatan pengkaderan.
“Para kader memang sudah bergerak ke rumah-rumah, namun mereka kesusahan untuk melaporkan karena administrasinya belum disiplin. Jadi yang saya tekankan adalah ketertiban administrasi,” tandas Novita.
Kemudian, sambungnya, diantara kader-kader ini memang ada yang belum terinformasi bawasannya pelayanan di posyandu ini gratis. Obat-obatnya juga gratis. Tadi, sempat didengar bersama juga ada satu kader yang belum mengerti akan informasi dimaksud. Maka yang perlu ditekankan adalah adanya gotong royong dan kerja bareng (team work) antar sesama kader.
“Mereka harus saling menginformasi, memberitahu serta saling menyemangati. InsyaAllah kita semua akan berjalanan dengan baik,” pungkasnya. (her)