SUMENEP, beritalima.com| Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop Perindag) Kabupaten Sumenep memiliki target produk UMKM masuk pasar modern dan pangsa pasar lainnya.
Target tersebut tengah diupayakan oleh Diskop Perindag Sumenep dengan melakukan pemetaaan potensi terhadap 2115 usaha mikro yang ada di Kota Keris.
“Yang pertama, kita akan melihat sejauh mana standarisasi izin yang sudah atau belum dimiliki oleh para pengusaha mikro,” kata Kepala Diskop Perindag Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, SE, MSi. Rabu, 2 Februari 2022.
Standarisasi izin merupakan pondasi utama bagi UMKM agar bisa menembus pasar modern dan beberapa pangsa pasar lainnya. Diskop Perindag Sumenep berjanji akan membantu fasilitasi para pelaku UMKM dalam pengurusan izin berstandar Nasional.
“Izin itu dulu yang harus kami support. Di antaranya seperti izin PIRT tentang kesehatan, Nomor Induk Berusaha (NIB), kemudian izin halal,” terang Chainur Rasyid.
Setelah perizinan selesai, Diskop Perindag Sumenep akan memperhatikan pengemasan (packaging), yang meliputi pelabelan, informasi nutrisi dan higienitas produknya.
“Nanti baru kita carikan pangsa pasar yang membutuhkan terhadap produk tersebut,” ujar kepala dinas yang akrab disapa Inung itu.
Sejauh ini, baru ada 20 produk UMKM yang sudah bisa dikerjasamakan dengan beberapa toko modern, seperti Indomaret. Salah satunya ada kripik singkong, stick gabus, dan sejumlah produk lainnya.
“20 produk itu sudah bisa ditemukan di etalase produk Indomaret,” jelas Inung.
Diskop Perindag Sumenep juga mencoba memasarkan produk UMKM ke pasar internasional. Inung mengaku sudah mengirim produk pada koleganya untuk ditawarkan ke beberapa pangsa pasar di luar negeri.
“Kami butuh dukungan semua pihak, masyarakat secara umum, agar produk UMKM Sumenep bisa menembus pasar nasional hingga luar negeri,” harapnya.
(**/ An)