Gelora Minta Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Dievaluasi

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mendesak Pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sebab menimbulkan polemik di masyarakkat, tanpa bisa diantisipasi pemerintah.

Polemik itu antara lain masalah teknis seperti server tidak bisa diakses, faslitas tidak mendukung dan lain-lain. Gelora mendapat banyak keluhan masyarakat dari berbagai daerah terkait sistem zonasi.

“Kami mendesak pemerintah mengevaluasi pelaksanaan sistem zonasi, karena menjadi permasalahan setiap tahun,” ungkap Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat DPN Gelora Indonesia, Styandari Hakim dalam keterangannya, Senin (28/6).

Tyan panggilan akrab Styandari Hakim mengatakan, sistem zonasi PPDB dapat berdampak baik jika diterapkan secara konsisten. Menurut Tyam, sistem ini bisa mendekatkan lingkungan sekolah dengan keluarga serta menciptakan keadilan akses pendidikan.

“Sistem zonasi PPDB, jika diterapkan secara konsisten dapat berdampak baik untuk menciptakan keadilan akses pendidikan. Karena itu, evaluasi sistem PPDB secara menyeluruh perlu dilakukan,” kata dia.

Ia berpandangan sistem zonasi PPDB ini, selain mendekatkan lingkungan sekolah dengan keluarga peserta didik, sistem ini dapat menghapuskan paradigma ‘kastanisasi’ yang selama bertahun-tahun menciptakan kesenjangan layanan pendidikan antara ‘kaya dan miskin’. “Pemerintah harus konsisten menerapkan aturan zonasi dan mempertimbangkan faktor nilai serta prestasi calon peserta didik.”

Dikatakan, ada masalah yang kerap muncul dalam pelaksanaan sistem zonasi, diantaranya usia calon peserta didik dan penyebaran sekolah tidak merata. “Problem yang selalu muncul dalam zonasi penyaebaran sekolah yang tak merata, usia calon peserta didik, dan infrastruktur tak memadai.”

Bila sejak awal penerapan sistem zonasi dilaksanakan dengan benar, menurut Tyan, pendaftaran murid baru masa pandemi saat ini menjadi mudah. “Jika sejak dulu PPDB direncanakan dengan memperhatikan faktor penentu lain, saat menentukan zona hijau untuk membuka sekolah lebih mudah dan pasti aman bagi anak-anak,” demikian Styandari Hakim. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait