Gema Shalawat Seribu Rebana Awali Rangkaian Grebek Maulud Di Kota Madiun

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Mengangungkan nama Nabi Muhammad SAW kewajiban bagi umat muslim. Manusia terbaik pilihan Allah SWT ini bukan hanya sebagai tuntunan. Namun, juga tauladan. Tak heran, kelahirannya selalu disambut dengan suka cita. Salah satunya, dengan melantunkan shalawat bagi Rasulullah.

“Umat muslim patut bersyukur memiliki panutan Nabi Muhammad SAW. Wujud syukur dapat dilakukan dengan beragam cara. Ini salah satunya,” kata Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto saat membuka Gema Shalawat Seribu Rebana di Masjid Agung Baitul Hakim Kota Madiun, Sabtu 17 November 2018, malam.

Tak tanggung-tanggung seribu rebana digelar untuk mengiringi shalawat kepada Nabi Muhammad SAW tersebut. Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Madiun, didatangkan. Gema shalawat dalam rangkaian peringatan Grebeg Maulud itu kian meriah dengan tausiyah dari sejumlah ulama.

Walikota menyebut, masyarakat sebagai mahkluk sosial tidak dapat hidup sendiri. Butuh peran orang lain. Butuh panutan dari orang. Entah itu orang tua, guru, atau lainnya. Umat muslim memiliki panutan yang komplit. Yakni, Nabi Muhammad SAW.

Walikota berharap, dengan memperingati kelahiran Rasulullah, umat muslim khususnya di Kota Madiun terus mengingat segala tuntunan dan ajarannya.

“Peringatan jangan hanya seremonial. Tapi harus menjadi pengingat sekaligus penyemangat dalam meneladani Rasulullah,” tuturnya.

Peringatan, lanjutnya, dapat menjadi penyegar ingatan akan ajaran Islam. Pengingat akan sifat-sifat Rasulullah. Mengikuti ajaran nabi ini penting agar manusia menjadi pribadi yang mulia. Menjadi umat yang sebenarnya umat serta menebarkan kedamaian.

“Islam selalu membawa kedamaian di dunia. Ini yang selalu diajarkan Rasulullah. Kita sebagai umat muslim juga harus mewujudkannya,” ajaknya.

Untuk diketahui, Gema Shalawat merupakan pembukaan rangkaian peringatan Grebeg Maulud di Kota Madiun. Sejumlah kegiatan bakal tersaji dalam sepekan ke depan. Diantaranya, kirab budaya Islami dan wayang kulit. Acara Gema Shalawat ditutup dengan tausiyah dari KH Ahmad Mizan Basyari. (Sumber Kskominfo. Editor:Astono).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *