GRESIK,beritalima.com- Gempa Bumi yang terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024 lalu berdampak parah pada kehidupan warga di pulau Bawean.
Gempa ratusan kali hingga sampai, 6.5 SR itu mengakibatkan ribuan rumah warga di pulau Bawean mengalami kerusakan.
Warga pun dihantui ketakutan, tidak berani masuk ke dalam rumah. Khawatir terjadi gempa susulan. Apalagi sebagian bangunan rumahnya mengalami keretakan. Mereka pun harus mengungsi ditenda-tenda yang disediakan pemerintah.
Pemkab Gresik dan Pemerintah pusat pun berkolaborasi melakukan penanganan secara cepat untuk merehabilitasi rumah korban pasca gempa.
Untuk penanganan tersebut, Pemerintah Kabupaten Gresik mendapat kunjungan dari Kementerian Perumahan PUPR RI untuk membahas rehebalitasi pasca gempa bumi yang berdampak di pulau Bawean.
Dalam pertemuan yang dihadiri Dirjen Perumahan, Iwan Suprijanto, dan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani di Pendopo Kabupaten Gresik (06/04) lalu, Iwan Suprijanto, memaparkan langkah-langkah yang harus diambil Pemkab Gresik pasca gempa.
Dari pemaparannya didapatkan fakta bahwa :
6460 Rumah Rusak Di Pulau Bawean
Dari data yang dikumpulkan, per-26 Maret 2024, tercatat akibat gempa di pulau Bawean, ada 6460 unit rumah mengalami kerusakan. Di Kecamatan Sangkapura, terdapat 3630 rumah dan di Kecamatan Tambak ada 2828 rumah.
Dari dua Kecamatan tersebut terdapat rumah dengan kategori rusak ringan sebanyak 6164, rusak sedang, 229, dan rusak berat 67.
Jumlah rumah rusak di Kecamatan Sangkapura meliputi Desa :
1.Desa Kota Kusuma,176 rumah.
2.Desa Balikterus, 144 rumah.
3.DesaSungai Rujing 234 rumah.
4.Desa Patar Selamat 89 rumah.
5.Desa Pudakit Timur, 160 rumah
6. Desa Sungai Teluk, 152 rumah.
7. Desa Lebak, 395 rumah.
8. Desa Bulu Lanjang, 167 rumah.
9. Desa Kumalasa, 200 rumah.
10.Desa Dekat Agung 460 rumah.
11.Desa Sido Gedung Batu 110 rumah.
12.Desa Daun 144 rumah.
13.Desa Pudakit Barat 208 rumah.
14.Desa Gunung Teguh, 162 rumah.
15. Deaa Suwari, 421 rumah.
16. Desa Sawah Mulya 295 rumah.
17.Desa Kebun Teluk Dalam, 115 rumah.
Jumlah rumah rusak di Kecamatan tambak meliputi Desa:
1. Desa Teluk Jati Dawang, 748 rumah.
2. Desa Gelam, 256 rumah.
3. Desa Suka Oneng, 208 rumah.
4. Desa Sukalela,152 rumah.
5. Desa Kelompang Gubuk, 290 rumah.
6. Desa Pekalongan, 229 rumah.
7. Desa Tambak, 150 rumah.
8. Desa Tanjung Ori,293 rumah.
9. Desa Paromaan, 150 rumah.
10.Desa Grejek, 28 rumah.
11.Desa Diponggo, 51 rumah.
12.Desa Kepuh Teluk, 188 rumah.
13 DesaKepuh Legundi,85 rumah
Rekomendasi Dirjen Perumahan PUPR RI Untuk Penanganan Pasca Gempa
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, menyampaikan bahwa penanganan bencana gempa di pulau Bawean ini bisa mencontoh penanganan bencana Erupsi Gunung Semeru.
“Gresik ini perlu menginisiasi kolaborasi dengan perusahaan di sekitar Gresik serta civitas akademika untuk mengatasi gempa di Pulau Bawean. Membuat master plan dan disusun skala prioritas dan membentuk tim yang intensif untuk berkoordinasi dilapangan” ujarnya.
Ia merekomendasikan 5 hal untuk penanganan lebih lanjut. Pertama, perlu adanya sosialisasi apabila terjadi gempa kepada masyarakat Bawean bersama dengan BPBD. Kedua, Perlu melakukan gerak cepat dan membentuk tim khusus (satgas) dalam mengatasi gempa.
Ketiga, perlu memberikan stempel pada setiap rumah yang terdampak gempa seperti rumah rusak ringan, rumah rusak sedang, rumah rusak berat. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi dan himbauan kepada masyarakat Bawean.
Keempat, perlu memberikan stimulan dan trauma healing kepada anak kecil dengan membentuk kelompok tertentu dengan menggunakan metode edukatif dan Kelima, perlu adanya kolaborasi baik dengan perusahaan atau perguruan tinggi untuk menjadi fasilitator pendamping perbaikan rumah yang rusak dalam mengatasi gempa dan merancang pembangunan rumah untuk masyarakat yang terdampak gempa.
Sementara itu, Bupati Gresik, Gus Yani di kesempatan yang sama menyampaikan, bahwa kondisi gempa yang terjadi di Pulau Bawean tersebut pernah terjadi pada puluhan tahun lalu.
“Gempa ini belum pernah terjadi di Bawean, namun BMKG menceritakan bahwa sekitar 70 tahun lalu. Pulau Bawean pernah mengalami kondisi gempa. Kami merasa prihatin, semoga dengan diskusi ini dapat menemukan titik terang dan dapat membantu rehabilitasi pasca gempa di Pulau Bawean” jelasnya.
Perlu duketahui, Selain berkolaborasi dengan Kemen-PUPR, sebelumnya Pemkab Gresik juga memberi bantuan logistik dan SDM ke lokasi bencana. Hal itu sebagai komitmen Pemerintahan Gus Yani-Bu Min untuk pembantu warganya yang ditimpa musibah.
Berikut Langkah Pemkab Gresik Terkait Penanganan Gempa Bawean :
Bupati Gresik Umumkan Tanggap Darurat Bencana
Sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dalam menangani gempa bumi di pulau Bawean, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani atau yang dikenal Gus Yani mengumumkan dua minggu tanggap darurat sejak peristiwa gempa.
Pengumuman bupati tersebut, sangat berdampak positif terhadap penanganan para korban, terutama terkait dengan percepatan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun swasta.
“Sejak peristiwa kita sudah menetapkan dua minggu tanggap darurat untuk pulau Bawean,” ujar Gus Yani kepada wartawan.
Selama tanggap darurat, pihaknya telah mengerahkan bantuan untuk korban dan melakukan rehabilitasi rumah warga yang rusak. Dinas terkait juga Ia intruksikan untuk membantu kebutuhan korban gempa.
Ia juga berkoordinasi dengan Kepala Desa se-pulau Bawean untuk menyampaikan informasi kebutuhan warganya yang jadi korban.
Langkah Cepat Pemkab Gresik Bantu Korban Gempa Bawean
“Tadi kami langsung menghubungi Camat Tambak dan Sangkapura untuk mengetahui situasi disana. Mulai malam ini kita juga kirim bantuan dan personel untuk Bawean. Data-data terus kita kumpulkan dan kita akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan saudara-saudara kita di Bawean,” cerita Bupati Gresik, Gus Yani saat mengetahui warganya di Bawean mengalami dampak gempa.
Seketika itu, juga Gus Yani juga memerintahkan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik untuk mengirim bantuan logistik dan personel ke Pulau Bawean (22/03).
“Pak Bupati Gresik dan bu Wabup sudah memerintahkan kami untuk bergerak cepat memberikan bantuan ke warga di Pulau Bawean yang terdampak, serta terus mengirimkan bantuan yang dibutuhkan di Pulau Bawean,” ujar Sukardi, Kepala BPBD Gresik.
Untuk penangan cepat, Pemkab Gresik juga menghimpun bantuan dari berbagai pihak-pihak lain, termasuk dari Kementerian terkait untuk dikirim ke lokasi bencana.
Seperti pada (25/03/2024) lalu, terdapat 8 truk, dengan rincian, lima truk dari Kementerian Sosial, dua truk dari Margolaras, dan satu truk dari Kabupaten Gresik beserta Tim Tagana. Ditambah Iring-iringan truk bantuan dari TNI, dan PT Petrokimia Gresik. Bantuan tersebut di lepas Bupati Gus Yani, di Halaman Kantor Pemkab Gresik.
“Mudah-mudahan bantuan ini bisa terlaksana dengan baik, kita doakan masyarakat Bawean terus dijaga dan terselamatkan, yang paling penting trauma healing tidak ada rasa kekhawatiran lagi bagi warga Bawean,” tutur Gus Yani.
Bupati dan Wabup Tinjau Langsung Korban Gempa
Tidak hanya memberi intruksi cepat, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupatinya, Aminatun Habibah juga bergerak mengunjungi warganya yang terdampak gempa bumi menyebrang ke Pulau Bawean, pada (23/3) lalu.
Sembari membawa bantuan, Dia menyapa para korban di tenda pengungsian untuk menanyakan kondisi para pengungsi.
Bupati dan wakil Bupati disana memberikan trauma healing dan semangat kepada warga terdampak agar tetap tenang menghadapi kondisi yang ada.
Disana keduanya melakukan koordinasi dengan forkopimcam dan pemdes di wilayah terdampak untuk melakukan mitigasi bencana. (Adv/Moh Khoiron)