SURABAYA, beritalima.com | Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya bakal mendirikan posko di sekitar pasar-pasar tradisional. Ini dilakukan untuk menggencarkan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan (prokes) di lingkup pasar yang menjadi salah satu pusat keramaian.
“Ada beberapa yang memang harus kita perketat lagi. Seperti hasil rapat koordinasi tadi malam itu agar kita juga buka posko-posko di sekitaran pasar tradisional. Karena itu memang di titik-titik kerumunan yang paling krusial,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Senin (1/2/2021).
Namun demikian, Whisnu menyatakan, bahwa selama ini Pemkot Surabaya dalam setiap harinya juga menggelar operasi protokol kesehatan di lingkup pasar maupun pusat keramaian. Bahkan dalam operasi prokes pihaknya juga melibatkan jajaran TNI dan Polri.
“Dari evaluasi itu memang yang belum itu kita membuka posko di setiap pasar tradisional. Ada beberapa pasar yang sudah ada poskonya,” terang dia.
Untuk tahap awal, Whisnu mengaku bakal mendirikan posko pengawasan protokol kesehatan di pasar-pasar induk. Seperti Pasar Wonokromo, Keputran, Pabean hingga pasar besar lainnya. “Yang kemungkinan kerumunannya semakin tinggi itu kita buka posko untuk memantau kegiatan pasar setiap hari,” jelas dia.
Meski begitu, Whisnu menyebut, berdasarkan hasil evaluasi Satgas Covid-19 Surabaya, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), angka penularan di Kota Pahlawan terjadi penurunan yang signifikan. Jika dalam minggu kemarin tambahan bisa mencapai di atas 100, namun saat ini sudah di bawah 80. “Untuk angka kematian coba kita tekan terus, kemarin sudah menurun nanti coba kita semakin tekan,” tutur dia.
Bahkan, untuk menekan angka kematian Covid-19 di Surabaya, pria yang akrab disapa WS ini bakal terus menggencarkan gerakan Arek Suroboyo Wani Donor Plasma Konvalesen. Gerakan ini bertujuan mengajak para penyintas agar mau menjadi pendonor plasma konvalesen untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19, baik dalam kondisi sedang maupun berat.
“Kita juga akan launching (gerakan) Arek Suroboyo Wani Donor Plasma. Besok saya dengan Pak Kapolres juga akan mengunjungi gerakan donor plasma konvalesen di SIER karena itu kan sangat efektif,” ungkap dia.
Whisnu mengungkapkan, berdasarkan laporan PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Surabaya yang dia terima, saat ini jumlah stok plasma konvalesen di Kota Pahlawan paling tinggi di Indonesia. Meski demikian, pihaknya berharap para penyintas Covid-19 dapat turut serta mendukung gerakan donor plasma untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19.
“Kita berharap arek-arek Suroboyo yang penyintas itu juga wani donor plasma konvalesen. Karena itu akan sangat membantu menekan angka kematian Covid-19,” pesan Whisnu.
Dari semua itu, Whisnu menyampaikan, bahwa upaya yang paling utama dalam mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah kesadaran masyarakat itu sendiri dalam menegakkan protokol kesehatan.
“Ini yang perlu kita tekankan terus ke masyarakat. Jangan pernah lengah dan jangan pernah lelah untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Intinya di sana, sama antibodi yang harus kita kuatkan,” pungkasnya. (*)