Genjot Padat Karya, Bukan Cat Pesawat, Suryadi: Jokowi Harus Berhemat

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Belakangan ramai publik memperbincangkan tentang pesawat Kepresidenan yang ganti cat dari biru langit dan putih menjadi berwarna merah dan putih. Tak sedikit yang mempertanyakan urgensi penggantian cat pesawat Kepresidenan ini.

Soalnya, ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Komisi V DPR RI membidangi transportasi, Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Suryadi Jaya Purnama mengingat kegiatan penggantian cat pesawat yang digunakan untuk alat transportasi Presiden tentunya memakan dana yang tidak, miliaran rupiah.

Padahal, masyarakat tak hanya berjuang melawan pandemi Covid-19, tetapi tengah kesulitan ekonomi sebagai dampak dari virus Corona. Mereka ada yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau buruh harian yang tidak bisa melakukan kegiatan di luar rumah.

Di sektor transportasi udara, jelas wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, terdengar kabar maskapai Lion Air Group harus merumahkan 8.050 karyawan atau setara 35 persen dari total karyawan, sebelumnya, maskapai nasional Garuda Indonesia juga telah menawarkan program pensiun dini bagi karyawan mereka.

Dalam rangka membantu perekonomian masyarakat yang tertekan akibat pandemi Covid-19 tersebut, Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Perhubungan sebenarnya telah merencanakan beberapa program padat karya. Direktorat Perhubungan Udara misalnya bakal melakukan peekerjaan peemeliharaan fasilitas bandar udara seperti pengecatan dan pembersihan terminal, run way, pembersihan pagar pengaman bandara, pemotongan rumput airstrip, dan lainnya.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Ditjen Perhubungan Udara April 2021 disebutkan, program ini menargetkan penyerapan tenaga kerja 6.508 orang dengan anggaran Rp 22,6 miliar sepanjang 2021. Hingga April lalu, realisasinya baru menyerap tenaga kerja 985 orang dengan anggaran Rp 1,12 miliar.

Dengan semakin meningkatnya jumlah kasus harian Covid-19 belakangan ini dan adanya pemberlakukan PPKM level 4 di sebagian daerah, tentunya berdampak melambatnya kembali roda perekonomian yang sebelumnya sempat mengalami perbaikan.

Fraksi PKS DPR RI, kata Suryadi, memandang kegiatan penggantian cat pesawat Kepresidenan itu sangat tidak urgen, dan bisa lebih bermanfaat bila digunakan untuk menambah program padat karya.

Diperkirakan anggaran penggantian cat pesawat Kepresidenan setara dengan 10 persen anggaran padat karya dengan jenis pekerjaan pemeliharaan fasilitas bandar udara di Ditjen Perhubungan Udara, atau bisa membantu memberi pekerjaan terhadap sekitar 650 orang.

Karena itu, Fraksi PKS DPR RI meminta kepada Pemerintah untuk lebih fokus dalam penangangan pandemi dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan mempercepat penyerapan serta menambah anggaran program padat karya guna membantu perekonomian masyarakat yang terdampak akibat pandemi ini. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait