Jakarta, beritalima.com|- Legislator dari Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin dorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk genjot produksi minyak dan gas bumi (Migas) melalui optimalisasi teknologi.
Salah satu KKKS yang menjadi sorotan DPR RI dan Pemerintah saat ini adalah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), di Jawa Tengah, yang memiliki produksi minyak yang sangat bagus.
“Artinya, untuk mencapai swasembada energi, diperlukan peningkatan lifting migas yang berkelanjutan dan optimal,” kata Mukhtarudin di Jakarta (26/12).
Fraksi Golkar DPR RI, lanjut Mukhtarudin, mendorong KKKS EMCL meningkatan lifting Migas dengan mempercepat penggunaan teknologi saat ini. Apalagi, Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini mengingatkan Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil awalnya hanya menemukan 100.000 barel minyak per hari.
“Nah kita lihat dengan intervensi teknologi maka mereka mampu menaikkan kapasitas produksi menjadi 163.000 minyak barel per hari,” tambahnya.
Mukhtarudin mendukung langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang fokus menekan pengurangan ketergantungan impor migas.
“Komisi XII DPR RI berharap dengan percepatan teknologi Itu, kita bisa mencapai swasembada energi sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” jelas Mukhtarudin.
Strategi Tingkatkan Lifting Migas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia optimistis intervensi teknologi mampu mendongkrak kapasitas produksi migas secara Nasional. Bahlil bahkan sebut kebijakan peningkatan produksi migas dalam negeri menjadi langkah strategis yang dapat mengurangi ketergantungan tersebut.
Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan tantangan berat dihadapi Indonesia adalah ketidakseimbangan antara produksi (supply) dan konsumsi (demand). “Sekarang lifting (minyak) kita itu 600 ribu barrel oil per day (BOPD). Sementara konsumsi kita 1,5 sampai 1,6 juta BOPD,” ungkapnya.
Jurnalis: Rendy/Abri