JAKARTA, Beritalima.com– Berbagai ragam cara dilakukan untuk memeriahkan debat calon presiden (capres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat di Aula Hotel Bidakara, Jakarta, 17 Januari 2019 mendatang.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi misalnya, menggelar Gerakan Nasional Prabowo-Sandi ‘Nonton Bareng’ (Nobar). “Gerakan ini merupakan instrumen untuk menghadirkan Pilpres sebagai kontestasi demokrasi yang subtantif,” kata Direktur Relawan Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan, pekan ini.
Gerakan ini, kata politisi senior itu, tidak sekadar menegaskan mengapa masyarkat harus memilih Prabowo-Sandi tetapi inibagian dari proses pendidikan politik yang membuat politik itu adalah sebuah sikap atau refkelsi kesadaran.
“Ini kesempatan untuk mencari tahu latar belakang paslon melalui pemaparan visi misi. Kita bisa lihat bagaimana keluwesan Prabowo-Sandi menyampaikan visi-misi, spontanitas mereka menjawab berbagai pertanyaan paslon sebelah,” kata Ferry.
Melalui gerakan tersebut, pihaknya juga ingin menekankan, kontestasi demokrasi harus dihadapi dengan gembira dengan partisipasi rakyat banyak.
Karena itu, Ferry menyerukan kepada seluruh relawan Prabowo-Sandi, kader partai koalisi dan masyarakat yang telah menjatuhkan pilihan kepada paslon nomor urut 02 untuk menyelenggarakan nobar debat capres.
“Tidak penting nobarnya terfokus di titik mana. Kita tidak mentargetkan kuantitas. Nobar bisa dilakukan di mana saja, yang penting meluas. Nobar bisa di pos kamling, di warung kopi, di cafe-cafe, atau di rumah-rumah warga,” kata Ferry.
Ferry juga menyerukan kepada masyarakat untuk melakukan nobar debat capres 2014. Hal itu dilakukan untuk memelototi janji-janji Jokowi yang belum terealisasi.
“Kita bisa gunakan debat 2014 sebagai rujukan. Kita dapat melihat lihat konsistensi dan kesinambungan Pak Prabowo dalam menyampaikan visi misi, apakah tetap atau jangan-jangan sudah semakin baik,” demikian Ferry Mursidan Baldan. (akhir)