Oleh:
Dr.dr.Robert Arjuna FEAS*
Gigi adalah makhota kehidupan.GIgi tumbuh rapi dan sehat Manusia akan sehat bagaimana gigi menjadi karies.Salah satu penyebab penyakit kita tanpa disadari adalah Karies gigi.bisa jadi sakit jantung dll.namum banyak orang tidak serius memperhatikan.Karies gigi lebih dikenali sebagai ‘gigi berlubang’ di kalangan masyarakat kita. Masalah ini boleh dialami oleh semua golongan masyarakat
Salah satu masalah gigi yang paling umum terjadi adalah karies alias gigi berlubang. Jika tidak segera ditangani maka dapat membuat Anda kehilangan gigi tersebut. Apa saja penyebab dan bagaimana cara mencegah terjadinya kondisi penyakit gigi ini?
Gigi berlubang atau karies gigi merupakan kondisi kerusakan pada bagian terluar (enamel) dan terdalam (dentin) gigi.Dalam istilah kedokteran, gigi berlubang disebut dengan cavities atau karies. Pada dasarnya, karies gigi adalah proses pembusukan yang mengakibatkan kerusakan pada email gigi, dentin, bahkan sampai sementum gigi.Munculnya lubang pada gigi bisa disebabkan banyak faktor. Mulai dari bakteri di dalam mulut, mengonsumsi makanan dan minuman manis, hingga kebersihan mulut yang buruk.Rasa sakit pada gigi berlubang tak boleh disepelekan. Lubang akan menjadi lebih besar hingga mempengaruhi lapisan gigi bagian yang lebih dalam (dentin). Akibatnya, Anda akan mengalami sakit gigi parah, infeksi, atau bahkan gigi tanggal.
Di Indonesia, karies gigi pada anak menduduki urutan pertama sebagai penyakit kronis yang paling banyak dialami oleh anak-anak usia sekolah. Sayangnya, kebanyakan orang tua cenderung menganggap bahwa karies gigi pada anak adalah kondisi yang tidak serius, sehingga tidak perlu melakukan perawatan khusus. Padahal, karies gigi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan nyeri, gigi tanggal, bahkan kematian.
Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk untuk peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut si kecil sejak dini. Kesehatan gigi dan mulut yang terjaga dengan baik dapat menunjang aktivitas dan tumbuh kembang anak di kemudian hari.
PREVALENSI
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes tahun 2013, prevalensi karies gigi pada penduduk Indonesia mencapai 53,2%. Hal ini meningkat dibandingkan dengan hasil Riskesdas pada tahun 2007 yang berada pada angka 43,4%. Di Indonesia, 90,05% kasus karies gigi lebih umum dialami oleh anak-anak. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut jika Indonesia memiliki angka prevalensi Early Childhood Caries (ECC) tertinggi pada anak usia tiga hingga lima tahun.
Karies gigi atau gigi berlubang sendiri adalah kerusakan yang terjadi pada jaringan keras gigi karena aktivitas bakteri dalam plak. Bakteri penyebab karies gigi adalah Streptococcus mutans. Adanya bakteri dalam mulut memang suatu hal yang normal. Namun seiring waktu penumpukkan bakteri, sisa-sisa makanan, dan air liur di dalam mulut dapat menyebabkan plak terbentuk. Zat asam dalam plak dapat menyebabkan jaringan keras gigi larut, sehingga terjadilah karies gigi.
TANDA TANDA KARIES GIGI
1. Nyeri ringan hingga parah saat mengonsumsi makanan atau minuman manis, panas, atau dingin.
2. Gigi jadi lebih sensitif.
3. Muncul lubang yang terlihSakit gigi yang muncul secara tiba-tiba tanpa sebab jelas.
4. at sangat jelas di gigi
4. Ada coklat, hitam, atau putih pada permukaan gigi.
6. Rasa tidak enak di mulut.
Karies ditandai dengan bercak putih pada gigi (white spot). Bercak putih ini muncul karena adanya proses penghilangan kadar garam dan mineral (demineralisasi) pada jaringan keras gigi akibat plak dan sisa makanan yang menumpuk. Jika dibiarkan terus menerus, bercak putih akan berubah menjadi bercak kecoklatan yang menyebar dan membentuk lubang pada gigi. Jika tidak ditangani, karies ini dapat menyebabkan nyeri, gigi tanggal, infeksi berbahaya, dan bahkan kematian. Secara umum, penyebab karies gigi pada anak dipicu oleh beberapa faktor yang saling berkaitan.
PENCETUS KARIES GIGI
1. Kebiasaan minum susu botol pada usia bayi hingga tertidur. Gula yang yang terkandung pada susu dapat mengendap menjadi asam yang merusak hingga memicu gigi berlubang.
2. Kebiasaan mengkonsumsi makanan manis tinggi gula seperti permen, coklat, es krim, minuman rasa-rasa dan lain sebagainya juga dapat menyebabkan karies gigi.
3. penting bagi orang tua untuk peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut si kecil. Mengingat, anak-anak belum bisa merawat giginya sendiri.
FAKTOR RESIKO KARIES GIGI
1. Faktor usia
2. Lokasi gigi
3. Makanan dan minuman manis
4. Tidur dengan botol susu
5. Kekurangan fluoride
6. Mulut kering
7. Mengidap diabetes,
8. Melewati masa menopause,
9. Berusia lanjut,
10. GERD
11. Gangguan makanaan
BAHAYA KARIES GIGI
Perkembangan karies gigi pada anak begitu cepat karena gigi susu (gigi pertama yang tumbuh pada anak) cenderung memiliki lapisan email dan dentin yang lebih tipis. Lambat laun, karies gigi dapat menyebabkan gigi berlubang dan bahkan gigi tanggal. banyak orang tua menyepelekan karies pada gigi susu karena menganggap hal ini bersifat sementara dan akan hilang jika gigi permanennya tumbuh. Akibatnya, karies gigi pada anak tidak ditangani dengan perawatan yang tepat.
Padahal, gigi susu yang rusak akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi permanen kelak. Gigi susu yang rusak dan tanggal bisa mengakibatkan rahang anak mengecil. Hal ini menyebabkan gigi permanen yang berada di bawah gigi susu tidak mendapatkan tempat yang optimal untuk tumbuh. Jika sudah begini, tak menutup gigi permanen akan tumbuh berantakan
KOMPLIKASI KARIES GIGI :
1. Rasa nyeri parah
2. Terjadinya abses
3. Penyakit gusi
4. Mengubah struktur rahang
5. Gigi patah
6. Penyakit jantung
7. Penyakit stroke
Kerusakan gigi yang dialami anak juga bisa membuat anak sulit makan. Rasa sakit dan bengkak yang ditimbulkan membuat anak sulit untuk mengunyah makanan. Anak jadi rentan mengalami kekurangan nutrisi, sehingga berat badannya bisa menyusut secara drastis. Tidak hanya itu saja, kerusakan gigi juga dapat mempengaruhi kesehatan anak secara keseluruhan. Kerusakan gigi yang dibiarkan tanpa perawatan tepat bisa menyebabkan infeksi yang menjalar hingga ke otak.
PENCEGAHAN
1. membersihkan gigi secara teratur oleh orang tua dapat membantu mencegah karies gigi pada anak bertambah luas dan proses terjadinya karies juga dapat dihentikan.
2. menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung flouride (gunakan sedikit
3. menyeka giginya secara perlahan menggunakan lap lembut yang sudah dibasahi dengan air hangat.
Jika karies gigi pada anak sudah dalam tahap lanjut, segera berkunjung ke Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak untuk pemeriksaan lebih rinci. Dokter gigi spesialis anak dapat menentukan perawatan yang sesuai dengan kondisi gigi dan psikologis anak. Tergantung tingkat keparahannya, dokter mungkin akan melakukan penambalan atau pencabutan gigi. Apabila pencabutan jadi pilihan terbaik, maka dokter akan memilih metode bius tertentu supaya anak Anda tidak traumatis saat cabut gigi
PERAWATAN
1. Sikat gigi 2 kali sehari
2. Pasta gigi fluoride
3. Pilih sikat gigi yang baik
4. Bersihkan gigi pakai benang (flossing)
5. Kurangi makanan manis
6. Rutin periksa ke dokter gigi
Ada banyak cara mudah dan sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegah karies gigi pada anak. Beberapa di antaranya seperti:
1. Ajarkan Anak Sikat Gigi Sejak Dini.
2. Pakai Pasta Gigi dengan Flouride.
3. Pilih Sikat Gigi yang Menarik Hati.
4. Jadi Contoh yang Baik untuk Anak.
5. Hindari Anak Minum Susu Sambil Tidur.
6. Kenalkan Anak dengan Makan Sehat.
7. Ajak Anak Rutin Cek ke Dokter
Demikian sekilas info tentang karies gigi,semoga bermanfaat,gigi sehatm semua aman
RobertoNews1405 {1.5.22(06.30)}
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan