BANDUNG, beritalima.com | Tahun 2020, Eti Herawati warga Ciamis Jawa Barat yang diterbangkan salah satu Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) sebut saja PT X ke Saudi Arabia mengaku kehilangan ginjalnya.
Dia tidak memiliki riwayat gagal ginjal bahkan dinyatakan fit saat medical check up namun tiba-tiba harus dioperasi. Kasus dugaan pencurian ginjal tersebut hilang begitu saja, bahkan PT X masuk dalam daftar pelaksana pilot project Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK).
Perekrutan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan salah satu bisnis yang cukup menjanjikan meski harus menabrak aturan serta perundang-undangan.
Saat ini seseorang berinisial HS yang berdomisili di Sukabumi melakukan perekrutan Calon PMI secara besar-besaran, namun ada kejanggalan. Perempuan-perempuan muda yang termakan bujuk rayunya mengatakan tidak pernah mengikuti tahapan sebagaimana ketentuan pemerintah. Apakah HS merupakan bagian dari sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
“Saya dijanjikan kerja di Saudi Arabia dengan gaji besar dan menurut pak haji resmi”, terang Resi Nur Mariska, warga Desa Warungjeruk, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta.
Resi mengaku bersama beberapa temannya dijanjikan akan diterbangkan ke negara penempatan Saudi Arabia dalam waktu dekat. (Pathuroni Alprian)
