Gunungkidul, beritalima.com| – Saat menghadiri Panen Raya Bawang Merah Merah di Padukuhan Klayar, Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Wakil Ketua DPD RI Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengatakan masih ada kesenjangan di daerah perbukitan dan rawan kekeringan di Guungkidul.
Hemas bersama tiga anggota DPD RI DIY lainnya: R.A. Yashinta Sekarwangi Mega, Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, dan Hilmy Muhammad melihat langsung kondisi di lapangan, guna mendalami isu ketahanan pangan di DIY.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan pangan, tetapi juga menyangkut akses masyarakat terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi,” ujarnya di DIY (16/6).Hemas soroti soal masih adanya kesenjangan antarwilayah, terutama daerah perbukitan dan rawan kekeringan seperti Gunungkidul.
Ia menyebut panen bawang merah di wilayah tersebut sebagai bukti nyata ketangguhan petani lokal. “Gunungkidul, dengan potensi lahan keringnya, justru menunjukkan ketangguhan luar biasa,” pujinya.
Senator DIY, R.A. Yashinta Sekarwangi Mega menambahkan, DIY telah memiliki program Lumbung Mataraman sebagai bagian dari strategi lokal ketahanan pangan. Sementara itu, Ir. Ahmad Syauqi Soeratno menjabarkan tiga aspek utama ketahanan pangan menurut FAO, yakni kecukupan ketersediaan, stabilitas pasokan, dan aksesibilitas pangan.
Sedangkan Senator Hilmy Muhammad dari Komite II DPD RI mengutarakan, pentingnya keberlanjutan melalui penggunaan pupuk organik dan mendorong regenerasi petani, terutama keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian. Ia juga mengingatkan agar Gunungkidul belajar dari pengalaman Brebes dalam menjaga kualitas komoditas.
Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto menyampaikan apresiasi atas perhatian DPD RI. “Sektor pertanian menempati posisi strategis sebagai pilar ketahanan pangan. Terima kasih atas kunjungan dan perhatian yang sudah dilakukan,” terangnya.
Ketua Kelompok Tani, Tejo, ikut menyampaikan tentang pentingnya dukungan pemerintah dalam pemanfaatan lahan, terutama lahan yang dikuasai Perhutani dan ditanami kayu putih. Dan, mendengar aspirasi dari masyarakat, Hemas memastikan akan dibawa ke forum-forum strategis seperti rapat pimpinan, sidang paripurna, dan rapat kerja dengan kementerian terkait.
Jurnalis: Rendy/Abri

