PACITAN, beritalima.com |– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali gowes sembari menyampaikan pesan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 kepada masyarakat berseiring dengan pemulihan ekonomi masyarakat.
Hari ini, Minggu (18/10/2020), giliran daerah pesisir selatan di Jatim, Kabupaten Pacitan, yang menjadi lokasi Gubernur Khofifah bersama instansi vertikal antara lain seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Jatim, Kanwil BPN, BPJS Ketenagakerjaan, Bulog dan sebagainya untuk gowes sosialisasi dan edukasi Covid-19.
Sekaligus juga ikut mendampingi, Bupati Pacitan Indartato, Sekdaprov Jatim, Forkopimda di lingkup Kab. Pacitan, beberapa Kepala OPD di Pemprov Jatim, serta para penyintas Covid-19.
Dalam kegiatan ini Gubernur Khofifah aktif membagikan masker di sejumlah titik. Seperti Pasar Minulyo, serta singgah di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) untuk meninjau stand Kampung UMKM Goes Digital.
Tidak hanya itu, selagi gowes di Pacitan, Gubernur Khofifah juga menyempatkan diri bersama rombongan untuk meninjau lokasi Museum & Galeri SBY-Ani Yudhoyono. Museum dan galeri ini sudah mencapai progres pembangunan 33 persen.
“Menurut kordinator pembangunan, museum ini ditarget akan rampung Maret 2021. Kita tentu berterima kasih pada Bapak SBY sebagai Presiden RI ke VI memilih Pacitan untuk mendirikan museum dan galeri SBY-Ani. Saya optimistis bahwa ini akan menjadi destinasi yang memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan, yang dampaknya akan mengungkit ekonomi Pacitan,” papar Gubernur Khofifah.
Tak lupa, Gubernur Khofifah mengajak rombongan dan warga Pacitan untuk berkirim doa untuk almarhumah Ani Yudhoyono agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. SWT.
Lebih lanjut, gubernur yang juga mantan Menteri Sosial RI ini mengungkapkan bahwa gowes kali ini adalah dalam rangka Gowes Pemulihan Ekonomi.
Karenanya, kehadiran para pemimpin lembaga veritkal di Jatim ini, merupakan salah satu kunci keberseiringan antara menggerakkan ekonomi sekaligus mengendalikan penyebaran Covid-19.
“Jadi seperti di kegiatan sebelumnya, sebagian besar yang ikut adalah para pelaku perbankan baik HIMBARA maupun bank Jatim . Ada Kanwil BI, Kanreg OJK, Dirut Bank Jatim, Dirut Bank UMKM, HIMBARA hingga Kanwil BPN. Dan memang di tengah pandemi Covid-19 ini sinergitas dan kolaborasi ini adalah sebuah kebutuhan,” ungkap Khofifah.
Dalam rangka pemulihan ekonomi, berbagai stimulus telah diberikan baik oleh pemerintah pusat maupun Pemprov, berupa BLT, BNPT, Bantuan Subsidi Upah, hingga Banpres-PUM yang diberikan pada usaha mikro.
Bukan itu saja, stimulus perbankan seperti kemudahan pengajuan kredit dan relaksasi kredit. Dimana, bantuan ini sama-sama bertujuan untuk membantu dan mengurangi beban dampak Covid-19 bagi masyarakat yang terdampak.
“Kami berharap semua ini bisa menjadi komplementer dari seluruh layanan sosial ekonomi kita. Yang tentunya harapannya adalah bisa meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir,” tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Ke depan, diharapkan tidak hanya Bank Jatim, Bank UMKM Jatim saja yang terus bersinergi, melainkan juga Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), antara lain Bank Mandiri, Bank BNI, maupun bank lainnya. Hal ini penting, karena peran perbankan sangat diperlukan dalam rangka pemulihan ekonomi di Jatim, utamanya dalam hal pemulihan ekonomi rakyat.
Terkait pengendalian covid-19, secara khusus Gubernur Khofifah memberikan apresiasi kepada jajaran Pemkab dan Forkopimda Pacitan serta seluruh tenaga medisnya karena jumlah kasus penyebaran dan kematian Covid-19 di Pacitan termasuk yang terendah di Jatim. Secara khusus, pihaknya juga berterimkasih atas komitmen masyarakat sebagai garda terdepan dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Dimana, berdasarkan data per tanggal 17 Oktober total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Pacitan sebanyak 178 orang. Dengan kasus aktif 40 orang, sembuh 134 orang, dan meninggal 4 orang, sehingga mortality rate nya hanya 2,25 persen.
“Terimakasih pada jajaran Pemkab Pacitan, tenaga medis dan paramedis, TNI/POLRI atas segala upayanya dalam menangani Covid-19. Serta masyarakatnya yang telah terus disiplin menerapkan protokol kesehatan,” urainya.
“Yang terpenting adalah masyarakatnya sehat, ekonomi sehat, masyarakatnya selamat dan ekonominya juga selamat,” lanjut Khofifah.
Pada gowes kali ini, Gubernur Khofifah dengan mengenakan kaos hitam bertuliskan “Pakai Masker” warna biru bersama rombongan menempuh jarak 7,4 km.
Dengan, mengambil start dari Pendopo Kab. Pacitan, kemudian singgah di Pasar Minulyo, kemudian meninjau pembangunan Museum dan Galeri SBY-Ani Yudhoyono, serta singgah di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) untuk meninjau stand Kampung UMKM Goes Digital.
Selanjutnya Gubernur Khofifah juga melakukan siaran langsung di Radio Grindulu FM, dengan konsisten menyampaikan pesan pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Di setiap titik Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga tidak lupa membagikan masker, sekaligus membagikan sembako bagi masyarakat termasuk tukang becak.
Guyur Bantuan Pemulihan Ekonomi untuk Warga Pamitan
Usai melakukan gowes, Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyerahkan berbagai bantuan dalam rangka pemulihan ekonomi di Pendopo Kab. Pacitan. Bantuan yang diserahkan, diantaranya penyerahan dana bergulir (Dagulir) dari Bank Jatim kepada pegiat UMKM di Pacitan. Diantaranya, Erlina Dwi Yulianti Rp. 300 juta, Himo Wahyudi Rp. 300 juta, dan Siti Maryari Rp. 100 juta.
Sedangkan dari Bank UMKM, dagulir disalurkan kepada Bambang Setyawan pemilik swalayan sebanyak Rp. 500 juta.
Kemudian, penyerahan Bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Bank Jatim disalurkan kepada Nila Wulansari sebanyak Rp. 500 juta, Sayid Hasyim sebanyak Rp. 250 juta. PEN dari BNI disalurkan kepada Paulus Siswanto sebanyak Rp. 1 Milyar. Kartu One Pesantren One Product (OPOP) Jatim Berdaya diserahkan kepada Miftahur Rizqi Wiyoro dan An Nur.
Penyerahan Kredit Usaha Rakyat dari Bank Mandiri disalurkan kepada Toko Komputer diterima oleh Dhikda Yohanta Setya Budi Rp. 200 juta, Toko Kelontong diterima oleh Ridwan Rp. 200 juta, Perdagangan Gula diterima oleh Ali Imron Rosadi Rp. 120 juta. Penyaluran SME diserahkan kepada Triyudo Budi Prayitno Toko Bahan Bangunan sebanyak Rp. 1,6 milyar.
Penyaluran Paket Kredit Petani Jawa Timur (PKPJ) juga diberikan kepada Sujarni, penggemukan sapi, sebesar Rp. 25 juta, Budiyani, penggemukan/ternak kambing sebanyak Rp. 50 juta, Istiyono penggemukan sapi sebanyak Rp. 50 juta, Widodo ternak kambing sebanyak Rp. 50 juta, dan Kayat penggemukan sapi sebanyak 50 juta.
Bantuan Keuangan Khusus (BKK) BUMDES disalurkan BUM Desa Berkah Abadi Desa Wonogondo Kecamatan Kebonagung, BUM Desa Rejo Mulyo Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo, BUM Desa Widoro Makmur Desa Widoro Kecamatan Donorojo. Masing-masing penerima BKK mendapatkan Rp. 50 juta.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dan bantuan masker untuk pendamping desa.
Selanjutnya, juga diserahkan bantuan subsidi upah kepada Cici Elvira Wati Guru PAUD Dinas Pendidikan Kab. Pacitan, Diana Ika Sari karyawati PT. Putera Pacitan Indonesia Sejahtera, Arista Fransiska Dewi pelaku UMKM Rina, Hani Nur Sa Adah Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, dan Dewi Puspitasari karyawati PT. El John Tirta Emas Wisata.
Sedangkan, penerima program manfaat BPJS Ketenagakerjaan disalurkan kepada Suprihatin Ahli Waris Tumino sebanyak Rp. 42 juta, Sutiyah Ahli Waris Jumin Rp. 116.627.360, Sukaryatin Ahli Waris Djoko Susilo sebanyak Rp. 50.363.840. Kemudian, diberikan pula sebanyak 5.374 sertifikat program strategis nasional, instansi pemerintah dan lembaga keagamaan yang dibagikan secara simbolis kepada 10 penerima. Diantaranya Suryani Puji Asmoro, Sarno, Heny Prastyawan, Pipin Cahya Ekandanu, Muchtar Aufil Ichsan. Selain itu juga diberikan kepada Pemdes Kemuning, Pemdes Kalikuning, Polri, Masjid Sabilil Mutaqin, dan Masjid Al Bayyina.