JAKARTA, Beritalima.com | Tender proyek pengadaan, hewan Sapi, Kambing dan pakan ternak di Kementerian Pertanian diduga kuat ada permainan oknum dalam. .
Penggiat Anti Korupsi Gerakan Penyelamat Harta Negara Republik Indonesia (GPHN-RI) menyoroti adanya dugaan korupsi dilembaga negara tersebut, menjadi lahan empuk para koruptor untuk merampok uang negara.
Terkait hal tersebut, Ketua Umum GPHN-RI, Madun Hariyadi melalui keterangan persnya di media ini Rabu (11/11/2020).
Dikatakan Madun, bahwa dari hasil Investigasi Tim GPHN RI telah ditemukan banyak kejanggalan pada proyek pengadaan di Kementerian Pertanian katanya. Rabu (11/11/2020).
Di antara pemenang tender proyek pengadaan sapi, kambing dan pakan ternak, kezeluruhannga disinyalir dimenangkan oleh PT. Sumekar Nurani Madura yang beralamat di Jalan Raya Lobuk Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
“Kami menduga kuat, (PT. Sumekar Nurani Madura) adalah perusahaan fiktif yang dijadikan alat untuk merampok uang negara ratusan miliiar rupiah di Kementan RI” ketus Madun.
Sejak dari penelusuran Tim GPHN RI yang langsung mengkroscek lokasi kantor perusahaan tersebut, dulu (perusahaan ini) adalah bergerak di bidang penggilingan batu koral.
Madun menilai, hasil dari analisis kami, perusahaan tersebut tidak mungkin mampu mengerjakan proyek di Kementerian Pertanian yang nilainya ratusan miliar,” pungkas Madun.
Selanjutnya, PT. Karya Master Indonesia yang juga berdomisili di Madura, Tim GPHN RI juga telah mengunjungi langsung, bahwa PT ini adalah jasa traveling yang kerap memenangkan tender pengadaan sapi yang menurut Tim GPHN RI tidak masuk akal tutur Madun.
Tim kami pun menelusuri Out Put kegiatanya di Probolinggo dan Pasuruan yang menggunakan anggaran puluhan miliiar, dan ternyata juga dinilai Fiktif, ujarnya
Semenjak Tim GPHN RI mendatangi kantor Balai Besar INSEMINASI Singosari di Kota Malang dan menemui Humas bernama Aldy, dari hasil informasi yang didapatkan tidak ada jawaban yang pasti kesalnya.
Kegiatan investigasi tim kami berawal dari adanya Informasi dari narasumber yang dapat dipercaya bahwa Kementan saat ini dinilainya menjadi ladang basah oknum yang menjadikan para maling uang negara nuga diduga melibatkan anak Menteri Pertanian berinisial R” ucapnya Madun.
Akibat dari permufakatan jahat tersebut, potensi kerugian uang negara diduga sangat signifikan.
Saat ini kata Madun, pihaknya akan terus melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan seluruh aparat penegak hukum (APH) upaya mengungkap bau aroma korupsi di kegiatan proyek pengadaan sapi, kambing dan pakan ternak tersebut.
Pihaknya ( GPHN)-RI) juga masih memiliki banyak data kegiatan yang mencurigakan adanya rekayasa tender dengan modus pinjam perusahaan pada Kementrian Pertanian.
Berikut ini sebagian contoh, Negara tahun 2020 menganggarkan belanja modal pakan ternak DOC Rp 27.840.000.000,00 dan terealisasi Rp.9.802.850.000,00 dan masih ada ratusan paket kegiatan dengan menggunakan APBN tahun 2020 yang belum saatnya GPHN RI buka ke publik
“Kami dari LSM GPHN RI berharap KPK RI, Kejaksaan Agung RI, serta POLRI tidak tutup mata dan telinga, karena Korupsi saat ini semakin merajalela” tutur Madun.
(Tim), Beritalima.com