Gubernur berharap, dengan adanya penambahan ruang rawat inap, bisa dibarengi dengan meningkatnya pelayanan dari rumah sakit. Hal tersebut, kata gubernur, bisa menjawab keinginan bersama, yaitu cita-cita menjadikan Rumah Sakit Zainoel Abidin ini berstandar internasional.
Yang terpenting adalah kita harus memberikan yang terbaik kepada pasien. Ingat, bahwa dedikasi anda kepada masyarakat. Berikan pelayan terbaik sehingga masyarakat puas dengan pelayanan yang didapat di sini,” ujar gubernur.
Gubernur menyebutkan, banyak pemandangan yang tidak mengasikkan, yaitu pasien yang terpaksa harus tidur dilantai karena tidak cukupnya ketersediaan ruang rawat. Gubernur berharap, dengan adanya bangunan baru tersebut, seluruh pasien tertangani dengan baik.
Gubernur menambahkan, sebagai salah satu program prioritas, dirinya akan terus mengembangkan berbagai fasilitas dan infrastruktur kesehatan seperti pembangunan rumah sakit.
Sebelum meresmikan ruang rawat inap baru, Gubernur Zaini memberikan santunan kepada 20 anak yatim.
Sementara itu, Direktur RSUZA, dr Fahrul Jamal, mengatakan ruang rawat inap baru di RSUDZA dibangun Pemerintah Aceh dengan pemanfaatan dana otonomi khusus dalam tiga tahap (sejak 2014) dengan anggaran mencapai Rp. 95 miliar. Ruang baru tersebut berkapasitas 266 tempat tidur, yang 84 di antaranya telah difungsikan.
Dr. Fahrul Jamal menyebutkan, penambahan ruang rawat inap baru sebagai bentuk komitmen para dokter dan pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Ini adalah bentuk upaya kita memberikan pelayanan optimal dalam rangka pemenuhan kesehatan yang baik kepada masyarakat,” ujarnya,’’(**)