SURABAYA, beritalima.com | Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya seorang perawat yang tengah dalam kondisi mengandung dan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Berdasarkan informasi yang ada, perawat tersebut diketahui bernama Ari Puspitasari dan dalam setiap harinya ia bekerja di RS Royal Surabaya. Ari sapaan lekat almarhumah ini meninggal pada hari Senin (18/5) pukul 10.15.
Ungkapan duka cita ini, bahkan dituliskan secara langsung oleh Gubernur Khofifah di akun Instagram pribadinya @khofifah.ip.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun, Kembali pahlawan medis Jawa Timur berpulang. Atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur, saya ucapkan duka cita mendalam dan terimakasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian dan pengorbanan almarhumah Ari Puspita S.kep, NS,” ungkap Khofifah saat ditemui di Gedung Grahadi, Surabaya, Senin (18/5).
Gubernur Khofifah, juga mendoakan agar almarhumah dan janin yang dikandungnya mendapatkan tempat terbaik di sisi Alloh SWT. Bahkan, ia juga mendoakan mereka berdua meninggal dalam kondisi syahid, atas perjuangannya dalam menjaga dan merawat pasien Covid-19.
“Doa terbaik kami, semoga almarhumah dan janin yang dikandungnya syahid dan diganjar oleh Alloh SWT dengan surga. Pun, semoga Alloh memberi ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga besar yang ditinggalkan. Aamiin,” doa Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Atas gugurnya perawat ini, Khofifah berharap masyarakat akan semakin meningkat kedisiplinannya dalam mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya, yaitu dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dimanapun kita berada. Ini penting, untuk ikut membantu para pejuang medis dalam merawat pasien Covid-19.
“Almarhumah merupakan salah satu perempuan yang menjadi sosok Kartini masa kini di tengah pandemi Covid-19. Jadi mohon jangan sia-siakan pengorbanannya, mari kita ikut menjaga kesehatan kita dengan disiplin mencegah penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (*)