TUBAN, beritalima.com | Guna mendorong efektifitas pengelolaan dana Pemerintah Daerah dengan tetap mengedepankan transparansi dan good governance, Pemerintah dan Bank Indonesia terus mendukung program Elektronifikasi Transaksi Pemerintah (ETP).
ETP ini suatu upaya mengubah transaksi pendapatan dan belanja Pemerintah Daerah dari cara tunai menjadi non tunai berbasis digital dengan tujuan untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik dan meningkatkan potensi penerimaan Pemda melalui pemanfaatan teknologi, inovasi produk, dan saluran distribusi.
Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bersama Bank Jatim memfasilitasi Pemerintah Kabupaten Tuban dalam membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
TP2DD merupakan forum komunikasi dan koordinasi yang diharapkan dapat mengakselerasi tidak hanya ETP namun digitalisasi khususnya digitalisasi pembayaran mulai dari UMKM, pariwisata hingga pasar salah satunya melalui implementasi QRIS.
Peresmian pembentukan TP2DD sebagai penguat tim dalam mengimplementasikan transaksi Pemerintah Daerah berbasis digital dan non tunai ini dilakukan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, disaksikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah, dan Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, di Pendopo Kabupaten Tuban, Sabtu (20/3/2021).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Noor Nahar Hussein mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tuban menyambut baik dukungan Bank Indonesia dalam memastikan transaksi pemerintah daerah untuk dapat dilakukan secara non tunai. Dengan demikian, berbagai transaksi pemerintah dapat dilakukan dengan lebih mudah dan tercatat dengan baik karena sudah serba digital.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A.Johansyah, mengatakan, digitalisasi sistem pembayaran merupakan salah satu bentuk upaya Bank Indonesia dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Dengan adanya ETP, masyarakat maupun pelaku usaha akan lebih mudah untuk melakukan pelaporan dan pembayaran pajak secara online.
Difi menambahkan, berdasarkan studi yang telah dilakukan, ETP kedepan juga akan mampu berkontribusi dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Karena itu, Difi juga mendorong Bank Jatim untuk berinovasi lebih lanjut dalam memfasilitasi digitalisasi sistem pembayaran. Dia mencontohkan produk kartu pembayaran terintegrasi seperti yang diterapkan di Hongkong.
“Namanya bisa Jatim Card atau lainnya, yang nantinya seluruh pembayaran baik hotel, rumah sakit, tempat wisata dan lainnya bisa dibayarkan dengan satu kartu Jatim Card tersebut,” kata Difi.
Mendukung hal tersebut, Gubernur Jatim Khofifah mengimbau Pemerintah Daerah beserta instansi terkait untuk memaksimalkan penerapan implementasi ETP di setiap daerah.
Khofifah meyakini bahwa koordinasi dengan berbagai instansi maupun otoritas yang terlibat menjadi kunci keberhasilan dalam memperluas implementasi ETP di seluruh wilayah Jawa Timur. Ia menyatakan sependapat dengan ide Difi terkait inovasi kartu pembayaran.
“Saya sepakat dengan ide Pak Difi, namanya bisa Jatim Card atau Jatim Bonek, yang nantinya memudahkan masyarakat bertransaksi secara non tunai di berbagai merchant di Jatim dengan mudah,” tandasnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Tuban saat ini telah mengimplementasikan ETP dalam pembayaran Uji KIR kendaraan niaga, pembayaran retribusi tempat wisata Pantai Semilir dan Pantai Kelapa hingga transaksi pembayaran di RSUD DR R.Koesma Tuban. Kedepan Pemerintah Tuban juga akan memperluas pelaksanaan ETP pada transaksi lainnya.
Acara seremonial pembentukan TP2DD Kabupaten Tuban ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan gowes bersama Gubernur Jatim. Dalam gowes bersama ini Khofifah bersama Bank Indonesia, Forkopimda dan beberapa instansi vertikal bersepeda berkeliling Kabupaten Tuban untuk mensosialisasikan imbauan penerapan protokol kesehatan sekaligus mendorong pemulihan ekonomi Kabupaten Tuban.
Khofifah beserta para peserta gowes melakukan beberapa kegiatan di setiap titik pemberhentian. Pada pemberhentian pertama, Khofifah meresmikan nama tiga jalan Ringroad Selatan, yaitu Jalan KH.Hasyim Ashari, Jalan KH.Abd.Wahab Hasbullah, dan Jalan Tonny Koeswoyo.
Rombongan kemudian melanjutkan gowes ke UMKM Batik Tulis Zaenal di Desa Karang yang memproduksi kain batik premium. UMKM binaan Bank Indonesia ini telah menerima transaksi pembayaran secara nontunai menggunakan Quick Response Indonesia Standart (QRIS).
Dari UMKM batik, Gubernur beserta rombongan terus bergerak ke Pasar Baru Tuban untuk meninjau pelaksanaan vaksin pada pedagang, dan membagikan masker serta bantuan sembako. Kegiatan bersepeda akhirnya berakhir di Terminal Wisata Tuban untuk meninjau proses transaksi elektronifikasi untuk retribusi Uji KIR menggunakan QRIS. (Ganefo)
Teks Foto: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah, dalam rangkaian acara di Kabupaten Tuban, Sabtu (20/3/2021).