Gubernur : Ini Bukan Sebuah Kebetulan Melainkan Sebuah Tonggak Sejarah

  • Whatsapp

AMBON,- Seluruh bangsa Indonesia termasuk orang Maluku masih berada dalam suasana euforia yakni merayakan hari ulang tahun proklamasi Republik Indonesia ke-72. Dalam nuansa yang sama, hanya berselang dua hari dari tanggal 17 bulan ini (Agustus) Masyarakat Maluku kembali merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) provinsi yang ke 72.
Gubernur Maluku Said Assagaff dalam sambutannya pada sidang paripurna dalam rangka memperingati HUT Provinsi Maluku bersama DPRD Provinsi Sabtu (19/8) pagi tadi mengatakan, peristiwa hari jadi Provinsi Maluku yang bersamaan dengan momentum kemerdekaan Republik Indonesia ini bukanlah sebuah kebetulan. Melainkan sebuah realitas sejarah.
“Hanya berselang dua hari kita Masyarakat Maluku kembali merayakan hari ulang tahun provinsi Maluku ke 72 ini bukan sebuah Kebetulan tapi sebuah tonggak sejarah yang lahir dari proses panjang menjadi Indonesia yang menegaskan kepada kita bahwa kemampuan dan keindonesiaan itu tidak bisa dipisahkan,”Papar Gubernur dalam sambutannya.
Menurutnya, hal tersebut didasarkan pada fakta historis bahwa lahirnya imajinasi tentang Indonesia sangat dipengaruhi oleh posisi Maluku secara geopolitik dan ekonomi sebagai the Spice Island pertama sebagai Pulau rempah-rempah. Maluku menjadi incaran dan wilayah kontestasi berbagai bangsa-bangsa didunia hingga terjadi proses kolonialisasi bukan hanya di Maluku tetapi juga di seluruh Nusantara.
“Sejarah juga mencatat Maluku merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang dijajah oleh lima negara di dunia dan paling lama yaitu Portugis Spanyol Inggris Belanda dan Jepang dampak dari proses kolonialisasi tersebut kita pun merasa senasib dan punya cita-cita yang sama yaitu memerdekakan diri dari penjajahan kedua Sebagai the Spice Island negeri datuk-datuk ini kemudian menjadi salah satu tujuan utama jalur perdagangan yang disinggahi oleh para saudagar baik saudagar Nusantara maupun para saudagar dari berbagai penjuru dunia terutama dari Arab Persia Gujarat maupun Cina yang dikenal dalam sejarah sebagai jalur sutra dan jalur rempah,”Jelas Gubernur.
Dari perjumpaan berbagai saudagar ini sambung Gubernur, para saudagar dari nusantara melahirkan jaringan nusantara yang pada akhirnya melahirkan semangat nasionalisme Indonesia yang diawali oleh gerakan Budi Utomo dan Sumpah Pemuda. Sebagai kepulauan rempah-rempah Maluku juga menjadi tempat perjumpaan para Da’i atau ulama atau misionaris pendeta dan Pastor yang kemudian menggerakkan perlawanan rakyat menuntut hak-haknya yang dirampas oleh penjajah.
“Kita pun mengenal berbagai gerakan perlawanan atau perjuangan rakyat di berbagai wilayah di Indonesia misalnya Pangeran Diponegoro di Jawa Imam Bonjol di Sumatera Barat Sisingamangaraja di Sumatera Utara Sultan Hasanuddin di Makassar Sultan Hairun di Ternate Sultan Nuku di Tidore Kapitan Pattimura di Maluku dan sebagainya indonesia ini suruh bangsa indonesia termasuk kita di maluku masih berada dalam suasana euforia merayakan hari ulang tahun proklamasi,”terang Gubeenur.
Hari ini 72 tahun sudah usia negeri ini, banyak suka dan duka telah dilewati bersama dalam baileo besar yang bernama jazilatul muluk tersebut.
Dalam semangat (ale rasa beta rasa sagu salempeng dibagi dua) harus terus maju ke depan membangun negeri, untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh Para founding father kita.
“Dalam baileo besar ini adalah rumah besar Katong samua jang rusak Akang walaupun katong berbeda suku bangsa golongan dan agama tapi tetap satu jua. Kita bersaudara sebagai saudara Mari kita terus nyari kantong rawat dan bina persaudaraan sejati ini dalam semangat pro eksistensi yaitu belajar saling memahami, saling mempercayai saling, menghargai, saling menghormati, saling mencintai, saling membanggakan, saling menopang dan saling menghidupi,”Pinta Gubernur.

Dalam usianya yang ke 72 tahun Maluku akan terus menunjukkan jati diri. Untuk berdiri sejajar dengan provinsi lainnya di Indonesia, pemerintah daerah akan terus melakukan upaya perbaikan pembangunan pada segala bidang secara bertahap. Dimana hasilnya dapat dinikmati hari ini dan mendatang.
“Secara singkat, beberapa capaian kinerja yang dapat saya sampaikan sebagai keberhasilan pembangunan sampai di tahun 2017 di bawah kepemimpinan saya bersama saudara wakil gubernur Bapak DR. Zhet Sahuburua,”akui Gubernur.
Beberapa capaian yang tersebut antara lain, pertumbuhan ekonomi sebagai indikator untuk mengukur kemajuan daerah mengalami peningkatan yakni pada tahun 2015 sebesar 5,44 persen meningkat menjadi 6,4 persen pada Juni 2017 angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 5,01% inflasi sebagai gambaran stabilitas daya beli masyarakat terus mengalami perbaikan yakni dari 6,5%. Dan Pada tahun 2015 turun menjadi 3, 97%.
Pada Maret 2017 tingkat pengangguran sebesar 9,93% turun menjadi 7,7%. Pada tahun 2015 mencapai 19, 30 6% turun menjadi 18,45%. Pada Maret 2017 indeks pembangunan manusia pada tahun 2015 mencapai 67,05 meningkat menjadi 67,60. Pendapatan perkapita rakyat Maluku naik dari 14 juta di tahun 2015 menjadi 16,5 juta di tahun 2016.(Jossy)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *