MADIUN, beritalima.com- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, kembali berkunjung ke Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu 1 Agustus 2021.
Dengan didampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Walikota Madiun, Inda Raya, panglima mengunjungi Kodim 0803 Madiun untuk melakukan evaluasi sekaligus arahan penanganan Covid-19. Salah satunya, terkait penerapan Silacak dan Inarisk yang merupakan aplikasi tracer digital terserbut.
Wakil Walikota, Inda Raya, mengatakan, aplikasi digunakan untuk pelaporan langsung ke Satgas Covid-19 pusat. Sedangkan petugasnya Tenaga Tracer Covid yang diantaranya Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Karenanya, perlu dilakukan pengecekan penerapan sekaligus pengarahan ke depan. Aplikasi, kata wawali, diharap bisa mempercepat proses tracing untuk pengendalian Covid-19.
‘’Pelaporan melalui aplikasi ini juga cukup detail karena disertai data lengkap. Mulai nama, NIK hingga lokasi yang terkonfirmasi ini. Pelaporan juga disertai bukti foto,’’ jelas Inda Raya.
Inda Raya menambahkan, Panglima TNI juga memberikan sejumlah pengarahan. Selain terkait penerapan aplikasi, panglima juga menginstruksikan untuk lebih meningkatkan sosialisasi protokol kesehatan. Mulai memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak hingga komponen 6M lainnya. Hal ini, penting mengingat Babinsa dan Bhabinkamtibmas bergerak di lini bawah yang bersentuhan dengan masyarakat secara langsung.
‘’Mereka ini termasuk garda terdepan karena berada di tingkat bawah. Panglima menginstruksikan untuk semakin meningkatkan sosialisasi pencegahan Covid-19. Harapannya, kedisiplinan masyarakat terus meningkatkan,’’ imbuhnya.
Untuk diketahui, pemerintah telah berupaya keras melalui sosialisasi hingga vaksinasi. Namun, keberhasilan pengendalian Covid-19 ini juga tergantung pada kesadaran dan kedisiplinan masyarakat. Karenanya, sosialisasi terkait prokes perlu untuk semakin dioptimalkan. (Sumber Diskominfo/editor: Dibyo).
Khofifah (kiri) Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) atas. Inda Raya (kanan) bawah.