Gubernur Jatim : Mengangkat Budaya Daerah Menjadi Budaya Nasional

  • Whatsapp
Gubernur Soekarwo bersama Bupati Malang Rendra Krisna dan Walikota Malang M. Anton mendampingi Mendikbud Muhajir Effendi membuka Pekan Budaya Indonesia 2016 yang digelar di Pendopo Kabupaten Malang.

Jawa Timur, tepatnya di Kota Malang ditunjuk sebagai Tuan Rumah penyelenggaraan Pekan Budaya Indonesia (PBI) 2016, yang  berlangsung mulai hari ini tgl 2 September – 6 Sepetember 2016. Untuk itu, setiap mengadakan pertunjukan  pembuat skenario harus bisa dan mampu merekayasa  kebiasaan atau kultur kalah menjadi menang. Karena Budaya atau kesenian adalah kekuatan  dan menjadi contoh bagi negerasi, kalau  mereka melihat pertunjukkan dan lakon kita menang pasti mereka bangga dengan budaya nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan Pakde Karwo saat memberikan pengarahan pada acara pembukaan  Pekan Budaya Indonesia (PBI) ke II di Pendopo Kabupaten Malang, Jum’at (2/9) sore.

Dikatakan, mengapa kita harus berani  merekayasa budaya agar cerita yang ditampilkan itu menang?  Karena, hidup itu perlu perjuangan  dan butuh keberanian untuk  mencari cara  bagaimana  agar generani kita bisa mendiri. Untuk itu, merekayasa  kebiasaan/kulture itu penting? Sebab, kalau kebiasaan  kita terus  menerima kekalahan  padahal kita-kita ini juga tidak tahu kebenarannya. Sebab, semua cerita budaya yang dibuat  waktu adalah saat dijajah belanda. Makanya semua cerita rakyat pasti  bangsa kita selalu kalah dan belanda yang menang.

Oleh karena itu, rekayasa  cerita itu harus  diciptakan yang tadinya bangsa kita selalu kalah dibalik menjadi menang dan para penjajahnya yang kalah. Sehingga  generasi  muda kita mempunyai kekuatan dan bisa  bangga dengan budaya bangsanya sendiri. Menciptakan  dan nguri-nguri budaya, karena dengan budaya maka orang akan ber-adap dan mempunyai sopan santun serta tenggang rasa. Dan yang paling penting lagi adalah mereka  anak-anak muda bangsa Indonesia akan menghargasi budayanya sendiri.

“Untuk memperkuat kulture kebudayaan, maka sejak tahun 2014 lalu jawa Timur telah menobatkan sebagai Propinsi Budaya,” tegasnya.

Sebelum  mengakhiri sambutannya Gubernur menambahkan, pekan budaya ini tujuannya untuk memperkenalkan ragam budaya Indonesia kepada masyarakat luas  dinilai menjadi salah satu upaya pelestarian khazanah budaya yang kita miliki. Karena budaya bukan lagi sebagai pelengkap atau tradisi yang sudah ada sejak dulu, melainkan sebuah peradaban dimana budaya menjadi pilar yang menyusun jatidiri manusia.

Ditempat yang sama menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhajir effendi mengatakan,  dengan budaya anak akan lebih mengenal etika dan sopan santun serta mereka akan lebih bisa menghargai orang tua maupun orang lain. Untuk itu, kedepan anak sekolah di tingkat SD dan SMP akan lebih banyak diajari /diisi dengan kebudayaan atau kesenian dari pada klasikal yang membosankan.

Dengan lebih banyak diajarkan kesenian dan budaya maka anak-anak belajarnya lebih bergembira sekaligus  mereka merasa senang berada di sekolah karena mereka menganggab sekolah adalah rumah mereka kedua setelah rumah mereka sendiri.

Pekan Budaya  Indonesia di Malang  ini merupakan PBI ke- II dengan tema “Dari Pinggiran Merajut Budaya Nasional”. Dipilihnya karena  malang memiliki cagar budaya yang kuat, permusiuman jalan, serta memiliki kebudayaan yang berlimpah. Kegiatan Pekan Budaya Indonesia 2016 ini akan dilaksanakan di beberapa tempat; diantaranya Pendopo Agung Kabupaten Malang, Taman Krida Budaya,  dan di Gedung Graha Cakrawala.

Harapan diselenggarakannya acara ini adalah agar tidak berhenti di event-event ini saja melainkan kedepan masih terus dan perlu ada program pengembangan yang lebih marak lagi. Sesuai dengan tema yang diangkat tahun ini yakni “ Membangun Kebudayaan dari Pinggiran  Merajut Budaya nasional”. Tema tersebut  diambil berdasarkan  Nawacita butir ke-3 “ Membangun Indonesia dari Pinggiran Dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan”.(**).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *