Untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan di lingkungan Pondok Pesantren harus diimbangi dengan kualitas SDM yang mempunyai pendidikan dan kesehatan baik. Sementara, untuk produksi kualitasnya harus lebih bagus, dan packaging juga harus bagus. Apabila produk/ Isinya bagus tapi packaging kurang bagus, tidak laku dijual.
Apabila Packaging sudah bagus, suku bunga juga harus murah, kalau bisa Syariah Mudarobah, dan ketiga, Pemerintah akan memfasiitasi jaringan pasarnya. Sehingga ada siklus, industri, pembiayaan dan pasar
Hal itu diutarakan Gubernur Jatim Pakde Karwo seusai menyampaikan “Kebijakan Pengembangan UMKM dan lembaga Pembiayaan” pada Seminar Nasional “Ekonomi Islam Nusantara Mengambangkan UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren”, di JX International Jl A Yani Surabaya, Jum’at (23/12),
Menurutnya, dalam pendidikan di ligkungan PP mengenai moralitas dan spiritual tidak diragukan lagi, sudah ‘cumlaude’ tetapi masih perlu ditambah ketrampilan. Karena kalau tidak ditambah ketrampilan, jika memasuki dunia kerja, akan termasuk golongan unskill.
“Sikap para santri ‘tawaduk’ hormat pada pimpinan Pondok Pesantren (PP) merupakan modal sosial, tinggal menyusun skema pembiayaan. Maka, seusai NU Expo nanti perlu dibentuk panitya kecil yang terdiri dari Pemda, NU serta dukungan dari Tim Arifin Panigoro (Medco grup) untuk menindak lanjuti ekonomi kerakyatan supaya lebih berkembang.
Dalam seminar nasional tersebut, hadir nara sumber lainnya, antara lain pendiri MEDCO Group Ir Arifin Panigoro, Dirut Pelindo 3, Sesmen Koperasi UMKM Munawaroh. Adapun yang bertindak sebagai moderator M Halim Pohan
NU Expo yang digelar oleh Lembaga Perekonomian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP-PBNU) ini tujuannya untuk pemetaan beberapa potensi perekonomian warga NU dan Pondok Pesantren (PP), pengembangan neworking yang lebih luas sesama pelaku ekonoi warga NU dan PP, serta penguatan kelembagaan ekonomi pelaku usaha warga NU dan PP.
NU-Expo yang berlangsung tgl 21 – 24 Desember dan diikuti 180 stand UMKM, Perekonomian Nahdlatul Ulama (NU) dan Pondok Pesantren se Indonesia ini merupakan ajang silaturahmi pengusaha NU dan pameran dagang produk. Sehingga pengusaha NU dari industri dapat memamerkan dan mendemonstrasikan produk dan jasa, serta layanan terbaru mereka, mempelajari aktivitas pesaing, mengikuti trend dan kesempatan baru.
Kegiatan NU-Expo merupakan follow up hasil rakernas Lembaga Perekenomian NU untuk mendata berbagai potensi pengusaha warga Nahdliyinm dengan harapan memperluas jaringan pasar, mengembangkan usaha-usaha kecil dan memperkuat perekonomian nasional. (Humas Setda Prov Jatim Sil/ Foto : Prigel ).