JAWA TIMUR, beritalima.com – Mudik Gratis bukan merupakan kinerja tetapi lebih pada pelayanan public atau pelayanan kepada masyarakat. Sesuai dengan janji Pemerintah Daerah dalam hal ini Gubernur Dr. H. Soekarwo dan Wakil Gubernur Jatim Drs. Saifullah Yusuf ( Gus Ipul) dulu, yakni akan terus memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun, untuk keselamatan para pemudik gratis di jalan itu bukan bergantung pada pelayanan yang diberikan oleh pemerintah melainkan perilaku para pengguna jalanlah yang menjadi penentu atau pemicunya.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, seusai memberangkatkan Bus Mudik Gratis di Halaman Kantor Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Prov. Jatim Jln. A. Yani Surabaya, Jum’at (1/7) pagi.
Dikatakan, sarana jalan raya baik itu jalan propinsi, jalan Negara (pusat) semuanya semuanya sudah baik dan diperbaiki bahkan kondisinya 100 % baik semua. Begitu juga dengan kondisi jalan Kab/Kota juga diperbaiki tetapi belum 100 % tapi kondisinya sudah baik meski belum rata. Begitupun dengan prasarana angkutan mudik gratis tahun ini, kondisinya jauh lebih baik dan kondisi tempat duduknyapun lebih nyaman karena jumlah pemudik bareng gratis tahun ini berkurang. “ Jadi banyak tempat duduk yang kosong, tetapi sarana dan prasarana yang baik dan bagus itu tidak bisa menjamin keselatan seorang pengguna jalan. Karena yang menjadi penentu keselamatan pengguna jalan itu adalah perilaku dari para pengguna jalan itu sendiri,” tegasnya.
Untuk itu, lanjutnya, janganlah ngebut-ngebutan saat mengendarai kendaraan dan taati rambu- rambu lalu lintas. Dan yang paling penting lagi adalah berdoalah sebelum berangkat, karena dengan berdoa maka perjalanan mudik bareng gratis ini bisa selamat sampai tujuan. Sebab, do’a mampu dan bisa merubah takdir seseorang. Seandainya terjadi kecelakaan dengan tiba- tiba, karena sebelum berangkat dan selama di perjalanan itu selalu berdo’a maka orang dalam bus mudik gratis ini selamat. “ Itulah yang dimaksud dengan merubah takdir,” jelas Pakde Karwo.
Pakde Karwo menambahkan, pemerintah sudah menyiapkan semua yang dibutuhkan masyarakat supaya mereka bisa bersilahturahmi ke kampong halaman masing-masing. Contohnya, masalah kondisi jalan semua sudah baik dan bagus. Kalau untuk masalah keamanan, Bapak Kapolda Jatimpun sudah menyiapkan dan menurunkan semua personil Polri untuk mengamankan lebaran.” Jadi, yang belum diberikan itu adalah hanya satu yakni perilaku masyarakat di jalan. Untuk itu, untuk semua masyarakat pengguna jalan hendaknya selalu mentaati rambu-rambu lalin dan mau saling menghormati sesame pengguna jalan. Agar kecelakaan di jalan bisa dihindari atau tidak terjadi laka yang dapat merugikan orang lain,” himbauan Pakde Karwo.
Mudik bareng gratis ini sudah yang ke tujuh kalinya dan setiap tahun jumlahnya selalu meningkat atau bertambah. Tahun ini sebanyak 750 Armada Bus, yaitu sebanyak 510 Bus dari Pemprop. Jatim, ditambah 240 Bus berasal dari swasta seperti Radar dan Jawa Pos dan dari yang lainnya. Tradisi Mudik ke kampong halaman ini merupakan cultural yang harus dijaga dan dilestarikan, ini memang sangat baik. Karena hal seperti ini merupakan perilaku yang baik dan tawaduk yang ditunjukkan oleh anak-anak muda kepada orang tua atau orang yang lebih tua. Begitu juga di agama, karena agama mengajarkan kepada kita bahwa orang yang lebih muda itu harus selalu menghormati yang lebih tua karena hal tersebut merupakan bagian penting bagi kehidupan orang dimuka bumi.
Ikut hadir dalam acara tersebut, selain para Kepala Dinas dan Badan Prop. Jatim juga hadir Kasatlantas Polda Jatim dan kepala Jasa Marga serta Ketua Organda Jatim.(**).